Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Calon Gubernur BI Pilihan Jokowi Diumumkan Hari Ini

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Rabu, 22 Februari 2023 |08:36 WIB
Calon Gubernur BI Pilihan Jokowi Diumumkan Hari Ini
Calon Gubernur BI Diumumkan Hari Ini. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Daftar nama calon Gubernur Bank Indonesia (BI) yang bisa diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hanya tiga orang saja. Selain Gubernur BI sekarang Perry Warjiyo, ada tiga nama lain yang kemungkinan dijadikan calon oleh Presiden Jokowi. 

Bila dilihat, nama calon Gubernur BI periode 2023-2028 paling kuat tentu dari internal Bank Indonesia (BI). Khusus untuk pencalonan Menteri Keuangan Sri Mulyani diperkirakan tidak akan jadi, karena tugasnya di Kabinet Indonesia Maju masih ada satu tahun lagi atau hingga 2024.

Dari internal Bank Sentral, tentu ada nama-nama calon Gubernur BI yang bisa diajukan Jokowi, seperti Gubernur BI saat ini Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dan Doni Primanto Joewono.

Baca Juga: Perry Warjiyo Kembali Jadi Gubernur BI? Intip Peluangnya di Sini

Sementara dari eksternal BI, Presiden Jokowi bisa juga mencalonkan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa.

Namun siapa yang akan dipilih masih menunggu keputusan Presiden Jokowi. DPR RI meminta nama tersebut bisa diserahkan sebelum akhir pekan ini agar bisa dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.

Berikut profil calon Gubernur BI yang bisa diajukan Presiden Jokowi:

1. Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono

Dilansir dari laman resmi BI, Doni lahir di Surabaya pada tahun 1965. Pendidikan formalnya ditempuh di S1 Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 1988 serta S2 Administrasi dan Pengembangan SDM, Universitas Indonesia (UI) tahun 2004. Mengikuti program kepemimpinan tertinggi di Bank Indonesia - SESPIBI (2012) dan Program Pendidikan LEMHANNAS pada tahun 2018 serta beragam program eksekutif kepemimpinan dan pengembangan kompetensi moneter dan pasar keuangan di beberapa lembaga internasional (a.l. IMF, SEACEN).

Baca Juga: Jokowi Sudah Kantongi Nama Calon Gubernur BI, Kapan Diumumkan?

Memulai kariernya di BI pada 1991, penugasan pertamanya di Departemen Pengelolaan Moneter dan banyak terlibat dalam membangun sistem pengelolaan moneter, termasuk mempersiapkan terbitnya Obligasi Pemerintah dan membangun sistem pelaporan Lalu Lintas Devisa. Pernah ditugaskan sebagai Peneliti Ekonomi Senior (Deputi Direktur) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia London (2005-2008).

Karirrnya berlanjut dengan memimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, dilanjutkan di Provinsi DKI Jakarta dan berikutnya di Provinsi Jawa Barat. Selama karirrnya di daerah, bersama Kepala Daerah pernah mendapat penghargaan sebagai TPID terbaik saat di Solo (2012) dan DKI Jakarta (2017) dan banyak menginisiasi berbagai kegiatan untuk mendorong investasi daerah dan pemberdayaan ekonomi Pondok Pesantren.

Sebelum menjabat sebagai Deputi Gubernur BI, mengemban tugas sebagai Kepala Departemen Sumber Daya Manusia tahun 2020. Doni menjadi Deputi Gubernur BI berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78/P Tahun 2020 tanggal 30 Juli 2020, dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 11 Agustus 2020.

2. Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo

Dilansir dari laman resmi BI, Dody lahir di Jakarta pada tahun 1961. Dia menempuh pendidikan sarjana di bidang Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Universitas Indonesia (UI). Kemudian, Dody melanjutkan pendidikan di University of Colorado, AS dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA).

Dia resmi menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 18 April 2018 sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No.69/P Tahun 2018 tanggal 13 April 2018, untuk periode jabatan 2018-2023. Sebelum sebagai Asisten Gubernur, Dody adalah Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter sejak tahun 2016 hingga Maret 2018.

Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Manajemen Strategis & Tata Kelola (2014-2016), Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (2013-2014), Kepala Departemen Perencanaan Strategis & Hubungan Masyarakat (2012-2013), Direktur Direktorat Internasional (2012), Kepala Biro Direktorat Internasional (2010-2012).

Tak hanya itu, Dody pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Sumber Daya Manusia (2010), Kepala Biro Direktorat Pengelolaan Moneter (2006-2010), Peneliti Ekonomi Madya Senior Direktorat Statistik Ekonomi & Moneter (2005-2006), Kepala Bagian Direktorat Statistik Ekonomi & Moneter (2003-2005), serta Kepala Bagian Departemen Sumber Daya Manusia (2002-2003).

Dody mengawali karirnya di BI sebagai Staf Departemen Sumber Daya Manusia pada tahun 1988. Dia pun pernah bertugas sebagai anggota Working Group G20, BIS, IMF, dan World Bank, di Bidang Moneter dan Keuangan. Selanjutnya, Dody menjadi anggota Working Group FDI Statistics di ASEAN pada 2003-2006, dan sebagai Advisor to Executive Director at South East Asia Voting Group Office, International Monetary Fund (IMF), Washington D.C, USA pada tahun 2000-2003.

3. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya lahir pada 7 Juli 1964. Dilansir dari laman resmi LPS, Purbaya memperoleh gelar Sarjana dari jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan memperoleh gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Pada usia 36 tahun, Purbaya memulai kariernya di pasar modal dengan bergabung bersama PT Danareksa (Persero) pada 2000. Jabatannya saat itu adalah Senior Economist Danareksa Research Institute. Lima tahun kemudian, dia menjabat sebagai Chief Economist Danareksa Research Institute. Dia menjadi Direktur PT Danareksa Sekuritas hingga tahun 2008, atau sampai usia 44 tahun. Selain itu, Purbaya juga menjabat sebagai Komisaris PT Danareksa Investment Management.

Pada Maret 2015, di usia 51 tahun, Purbaya lalu masuk ke Istana. Dia menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang saat itu dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan. Pada 28 Juli 2016, Luhut pindah menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Dua tahun kemudian, pada 21 Mei 2018, giliran Purbaya menyusul Luhut. Di sana, dia kembali menjadi anak buah Luhut dan menjabat sebagai Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim. Saat ini, Purbaya pun tercatat masih menjabat sebagai komisaris di Holding Tambang Indonesia (MIND ID) atau PT Inalum (Persero).

4.  Gubernur BI Perry Warjiyo

Perry Warjiyo telah menjabat sebagai Deputi Gubernur BI dengan masa periode 2013-2018. Pria kelahiran Sukaharjo, 25 Februari 1959 ini sebelum menjadi Deputi Gubernur, dia menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia.

Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia.

Saat terpilih menjadi Gubernur BI, Perry mengaku tak menyangka ada di posisi saat ini. Perry mengisahkan, dirinya berasal dari keluarga petani, yang sangat tidak mampu.

Namun dalam perjalanannya, dia pun sempat dipercaya DPR menjadi Deputi Gubernur BI sejak 5 tahun terakhir.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement