Share

Biaya Pembengkakan Kereta Cepat Rp18,2 Triliun Disiapkan dalam Waktu Sebulan

Suparjo Ramalan, MNC Portal · Kamis 23 Februari 2023 08:25 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 23 320 2769799 biaya-pembengkakan-kereta-cepat-rp18-2-triliun-disiapkan-dalam-waktu-sebulan-t7XXPD3leW.jpg Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak. (Foto; okezone.com/KCIC)

JAKARTA - Biaya pembengkakan atau cost overrun Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan ada dalam sebulan ke depan. Di mana cost overrun kereta cepat yang disepakati sebesar USD1,2 miliar atau Rp18,2 triliun.

Menurut Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, proses transaksi keuangan sudah termasuk pinjaman atau utang sebesar USD550 juta atau setara Rp8,3 triliun yang berasal dari China Development Bank (CDB).

Baca Juga: Masa Konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi 80 Tahun, Wajar?

"Jadi secara proyek (KCJB) tidak terganggu, pembiayaan harus bisa kita settle (settlement) dalam waktu sebulan ke depan," ungkap Tiko, Kamis (23/2/2023).

Kementerian BUMN akan menyerahkan hasil kesepakatan nilai cost overrun kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal itu untuk dicocoki dengan hasil audit lembaga auditor internal negara tersebut.

Setelah disesuaikan, Kementerian BUMN dan BPKP menetapkan dan menyetujui nominal akhir dari bengkaknya biaya mega proyek di sektor transportasi itu.

Baca Juga: Naik Kereta Cepat di Jerman, Sri Mulyani Nostalgia Zaman Kuliah

"Nah, kami juga masih harus maju ke BPKP menyesuaikan angkanya dan Komite, jadi harapan kami dalam waktu dekat akan diketok angkanya, selain itu kita proses tambahan pinjaman dari segi CDB," kata dia.

Selain bersumber dari utang, anggaran proyek KCJB akan ditambal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2022. Dari skema yang ditetapkan, 75% cost overrun ditutupi dengan pinjaman.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara, 25% dari total cost overrun berasal dari anggaran konsorsium Indonesia, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan konsorsium China Railway International Co. Ltd. Salah satunya, PMN senilai Rp3,2 triliun.

Tiko menerangkan bahwa porsi ekuitas sebesar 25% sebagiannya memang berasal dari PMN. Sebelumnya, direncanakan akan menggunakan anggaran dari PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA dan KAI, selaku anggota PSBI.

Lantaran keuangan kedua BUMN itu bermasalah karena Covid-19, maka dialihkan ke PMN.

"Jadi porsi ekuitas 25% itu memang kita PMN, tadinya memang tidak PMN, tadinya pakai uang WIKA dan KAI, karena Covid KAI juga bermasalah, kita perkuat KAI-nya," tuturnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini