Share

Pengusaha Mal Pede Akui Tak Terancam dengan Belanja Online

Advenia Elisabeth, MNC Portal · Kamis 23 Februari 2023 15:12 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 23 320 2770071 pengusaha-mal-pede-akui-tak-terancam-dengan-belanja-online-7WKzuicjdB.jpg Mal. (Foto: Freepik)

JAKARTA - Pengusaha mal mengungkapkan tidak merasa terancam dengan budaya masyarakat belanja online di market place atau e-commerce.

Pasalnya, saat ini pemerintah sudah mencabut aturan PPKM secara total sehingga budaya belanja langsung ke pusat perbelanjaan/mal akan kembali bergeliat.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, aktivitas belanja online bergeliat karena pada saat pandemi masyarakat tidak punya pilihan lain untuk belanja kebutuhan.

 BACA JUGA:Jelang Ramadan 2023, Pengunjung Mal Diprediksi Tembus 100%

Maka dari itu kunjungan pertumbuhan toko online meningkat tajam.

Namun, karena saat ini masyarakat sudah bebas menjalankan aktivitas, termasuk pergi ke pusat perbelanjaan/mal, dia memproyeksikan kinerja toko online akan kembali normal, artinya tidak meningkat tajam saat di masa pandemi.

 

Follow Berita Okezone di Google News

"Saya kira tidak (terancam), karena pada saat pandemi memang online meningkat tajam, tapi itu bukan demand sesungguhnya, karena demand itu dipaksa. Karena kan tidak boleh keluar, diam di rumah terus, jadi apa yang dilakukan ya belanja online tidak ada cara lain. Jadi dipaksa, nah kemudian setelah PPKM dicabut, online ini kembali normal, bukan turun, kan banyak online-online yang sekarang menutup usahanya, kinerjanya bukan turun tapi kembali normal," kata Alphonzus saat ditemui awak media dalam acara Rakernas APPBI di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Oleh karena itu, dia optimistis pengunjung pusat perbelanjaan diproyeksikan bisa akan melejit hingga 100% di tahun ini.

Dengan catatan, para pengusaha mal bisa memperbanyak fungsi, tidak hanya menjadi tempat belanja saja melainkan ditambah dengan fasilitas lain seperti pengadaan event, disediakan spot foto, taman bermain dan lain-lain.

"Karena sebelumnya kan dipaksa naik, tapi sekarang udah bisa offline jadi sebagian udah balik ke offline. Jadi tidak ada ancaman untuk pusat perbelanjaan. Asal fungsinya jangan hanya sekedar fungsi belanja. Nanti dia akan berhadapan dengan e-commerce, kalau mal punya customer experience yang tidak dimiliki e-commerce maka tidak perlu khawatir," pungkas Alphonzus.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini