Dengan kehadiran jalan tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh dari Semarang ke Demak menjadi ±20 menit dari sebelumnya mencapai 45 menit sd 1,5 jam. Dengan adanya pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut diharapkan dapat meminimalisir banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir Semarang dan Demak.
Selain itu, kehadiran jalan tol tersebut diharapkan dapat meningkatkan potensi pengembangan wilayah di sepanjang koridor rencana serta meningkatkan konektivitas di kawasan industri sekitar.
Pembangunan Jalan Tol Semarang Demak Seksi 2 Ruas Sayung – Demak ini menerapkan berbagai inovasi dan teknologi konstruksi terdepan di dalam pelaksanaan konstruksinya. Adapun beberapa inovasi dan teknologi baru yang digunakan, antara lain pengecoran rigid pavement dengan slipform paver, penggunaan bambu untuk timbunan trial embankment, PVD dengan kedalaman 42 meter yang merupakan pertama di Indonesia dalam trial embankment.
Novel menebutkan, sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi, PTPP turut berperan
serta dan aktif dalam penyertaan bisnis investasi di bidang penyediaan infrastruktur jalan tol, salah satunya yaitu Jalan Tol Semarang Demak yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa.
Katanya, hal tersebut merupakan dukungan langsung dan kontribusi PTPP kepada negeri untuk turut meningkatkan konektivitas antar wilayah melalui transportasi darat. Bisnis investasi Jalan Tol Trans Jawa ini diprediksi masih cukup menarik dan menjanjikan bagi perusahaan.
"Selain itu, kehadiran jalan tol ini juga memberikan kontribusi dan dampak langsung dalam mengatasi permasalahan banjir rob yang dialami oleh masyarakat Semarang-Demak dan sekitarnya,” tukas Novel.
Sebagai informasi, Proyek jalan tol tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ditandai secara simbolis dengan prosesi penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti.
(Taufik Fajar)