JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menanggapi terkait 13 ribu pegawainya belum lapor LHKPN.
Menurut dia, pelaporan ke LHKPN masih dalam proses atau belum final dari batas waktu.
“Belum keluar datanya, and you make those headlines. '13 Ribu Pegawai Kemenkeu Mayoritas Pajak tidak menyampaikan LHKPN'. Walah pak, deadline-nya dari KPK itu Maret. Kami di dalam Kemenkeu deadline-nya itu akhir Februari. Semenjak 2016, saya pulang lagi ke Indonesia, saya make sure bahwa semua, semua Kemenkeu harus menyerahkan LHKPN,” ujar Sri dalam Economic Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
BACA JUGA:Pengunduran Diri Rafael Alun Trisambodo Tak Bisa Langsung Diterima, Ini Kata Stafsus Sri Mulyani
Dia menjelaskan, sejak 2016 dirinya pulang ke Indonesia dan memastikan bahwa semua pegawai Kemenkeu banyak yang belum lapor ke LHKPN.
“Walah deadline-nya dari KPK itu Maret. Kami di dalam Kemenkeu deadline-nya itu akhir Februari. Semenjak 2016, saya pulang lagi ke Indonesia, saya make sure bahwa semua, semua Kemenkeu harus menyerahkan LHKPN. Bahkan yang tidak wajib LHKPN, bahkan di dalam Kemenkeu kita memiliki laporan harta dan kekayaan,” ungkapnya.
Di sisi lain, masih adanya pejabat yang belum bayar pajak semisal pajak kendaraan menjadi urusan masing-masing.
“Tapi kalau ada yang bilang kita tidak lapor harta kekayaan, semuanya kita punya duit dan rubicon, itu kan enggak adil banget. Banyak yang kemudian mengatakan, 'dia gak bayar pajak'. Pajak kendaraan itu adalah pajak di Polri kan, STNK kan maksudnya, atau kalau pajak bea balik nama, itu di daerah,” tambahnya.
Sri kembali menegaskan, sejak pulang ke Indonesia pada 2016, dia menargetkan 2017 semua pegawai Kemenkeu harus lapor LHKPN.
“Deadlinenya kapan. 2017, saya pulang 2016, 2017 LHKPN sampai hari ini 100 persen. Satu orang saja tidak melakukan, out of 78 ribu atau 33 ribu yang wajib LHKPN, itu hanya karena dia failed untuk memberikan surat kuasa. Itupun saya masih tetap mintakan. Just to let you know. Kami kerja benar-benar serius, jadi tolong, jangan bikin headline yang membuat kami sibuk untuk hal yang gak perlu gitu loh,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)