JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap pendapatan dan kesejahteraan petani sawit meningkat. Untuk merealisasikan itu, perlu diperkuat jalur kemitraan antara petani dengan perusahaan besar, termasuk pada program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Wapres menegaskan kemitraan merupakan kata kunci untuk mengembangkan industri sawit, sekaligus elemen penting yang berkaitan dengan aspek persaingan usaha dan keberlanjutan industri ke depan. Mengingat, prinsip kemitraan yang didasari asas manfaat, berkelanjutan, dan saling menguntungkan harus terus dipromosikan.
“Kita tidak ingin produktivitas perkebunan saja yang meningkat, tetapi juga pendapatan dan kesejahteraan petani sawit rakyat,” tegas Wapres dalam sambutannya pada Pembukaan Musyawarah Nasional ke-11 Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, di Istana Wapres, Jumat (3/2/2023).
Wapres pun mengatakan industri kelapa sawit menjadi salah satu tumpuan sumber pendapatan negara. Pada tahun 2022, devisa ekspor dari industri kelapa sawit mencapai 39,28 miliar dolar AS. Rekor tertinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Saya mempunyai keyakinan, industri sawit ke depan akan tetap menjadi pilar penting bagi perekonomian nasional,” katanya.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan sepertiga kebutuhan minyak nabati dunia dipenuhi dari kelapa sawit. Diperkirakan permintaan produk sawit untuk pangan atau oleofood akan mencapai 106,16 miliar dolar AS pada tahun 2035, sedangkan untuk industri oleokimia mencapai 190 miliar dolar AS. Potensi ini harus kita manfaatkan dengan baik.
Follow Berita Okezone di Google News