Share

Silicon Valley Bank Bankrut, Ini Penyebabnya

Hana Wahyuti, Jurnalis · Senin 13 Maret 2023 08:42 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 13 320 2779961 silicon-valley-bank-bankrut-ini-penyebabnya-sLLfEFZpNi.png Silicon ValleyBank Bangkrut. (Foto: Okezone.com/Reuters)

JAKARTA - Silicon Valley Bank bankrut menjadi sorotan dunia. Sebab banyak nasabah dengan nilai rekening yang sangat besar pada bank terbesar ke-16 di Amerika tersebut.

Kebangkrutan Silicon Valley Bank menjadi kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah Amerika setelah ambruknya Washington Mutual pada 2008.

Silicon Valley Bank melayani sebagian besar pekerja teknologi dan perusahaan-perusahaan yang didukung modal ventura, termasuk beberapa merek industri yang paling terkenal di dunia.

Silicon Valley Bank mulai mengalami kebangkrutan ketika para nasabahnya, yang sebagian besar adalah perusahaan-perusahaan teknologi yang membutuhkan uang tunai ketika berjuang mendapatkan pembiayaan dan mulai menarik simpanan mereka.

Untuk menutupi kerugian akibat penarikan itu, bank tersebut harus menjual obligasinya. Hal ini menyebabkan kegagalan terbesar lembaga keuangan Amerika itu sejak puncak krisis keuangan.

Menurut Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen, kenaikan suku bunga The Fed yang sudah beberapa kali menjadi masalah utama Silicon Valley Bank.

Kebanyakan nilai aset-aset bank itu, seperti obligasi atau efek beragunan hipotek, berkurang dan hilang seiring dengan kenaikan tingkat suku bunga.

“Masalah dengan sektor teknologi bukan inti utama masalah bank ini,” ujar Yallen, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (13/3/2023).

Dirinya pun berharap pihak regulator mempertimbangkan serangkaian opsi yang tersedia untuk membantu nasabah Sillicon Valey Bank.

"Termasuk akuisisi Silicon Valley Bank dengan institusi lain. Sejauh ini belum ada pembeli yang menawarkan diri," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Pihak berwenang membekukan aset bank tersebut pada Jumat 10 Maret 2023. Deposit yang diasuransikan oleh pemerintah federal diperkirakan akan tersedia dan dapat diakses mulai hair ini.

“Sepanjang akhir pekan ini saya telah bekerja dengan para regulator perbankan untuk merancang kebijakan yang tepat guna mengatasi situasi ini,” ujar Yellen.

Sementara itu, Wakil Presiden US Chamber of Commerce’s Center for Capital Markets Competitiveness Tom Quaadman menyerukan supaya pemerintah memfasilitasi akuisisi dengan cepat.

"Kamudian memberi jaminan kepada semua deposan untuk mengakses uang tunai mereka," ujarnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini