Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Bank Terbesar AS yang Bangkrut

Safina Asha Jamna , Jurnalis-Rabu, 15 Maret 2023 |21:30 WIB
5 Bank Terbesar AS yang Bangkrut
Valley Bank Bangkrut (Foto: AP Photo)
A
A
A

JAKARTA - 5 bank terbesar AS yang bangkrut. Bangkrutnya Silicon Valley Bank menimbulkan kepanikan bagi para nasabahnya. Kebangkrutan yang dialami Silicon Valley Bank ini merupakan kegagalan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Namun, tahukah anda kalau sebelum Silicon Valley Bank ternyata sudah ada beberapa bank besar di Amerika Serikat yang mengalami kebangkrutan lebih dulu? Silicon Valley Bank bukanlah satu-satunya bank Amerika Serikat (AS) yang mengalami kebangkrutan.

Dirangkum berbagai sumber Okezone, Rabu (15/3/2023), berikut ini daftar 5 bank terbesar AS yang mengalami kebangkrutan:

1. Washington Mutual

Di urutan pertama ada Washington Mutual. Washington mutual merupakan lembaga tabungan dan pinjaman Amerika Serikat (AS) yang memiliki aset sebesar USD307 miliar atau setara dengan Rp4.729 triliun.

Kegagalan Washington Mutual dimulai sejak nilai rumah di seluruh negeri mulai jatuh, dan diperparah dengan ekspansi cabang yang terlalu cepat. Karena hal itu, Washington Mutual berada pada posisi yang buruk di banyak pasar dan terlalu banyak membuat kredit kepemilikan rumah untuk pembeli yang tidak berkualitas.

Bangkrutnya Lehman Brothers juga menjadi akar dari kebangkrutan Washington Mutual. Hal ini tentunya membuat para nasabah panik. Deposan menarik USD16,7 miliar atau setara dengan Rp257,2 triliun dari tabungan dan memeriksa rekening selama 10 hari.

Kebangkrutan besar yang dialami ini membuat Washington Mutual menjual asetnya ke JP Morgan Chase dan Co sebesar USD1,9 miliar atau setara dengan Rp29,2 triliun.

2. Silicon Valley Bank

Di urutan kedua ada Silicon Valley Bank yang mengalami kebangkrutan baru-baru ini. Silicon Valley Bank memiliki aset sebesar USD209 miliar atau setara dengan Rp3.219 triliun, yang menyebabkan Silicon Valley Bank bangkrut adalah dislokasi yang dipicu oleh tingkat suku bunga lebih tinggi yang diterapkan oleh Federal Reserve (The Fed).

Silicon Valley Bank sampai harus menjual obligasinya sebesar USD1,8 miliar atau setara Rp27,8 triliun untuk menutup kerugian akibat penarikan itu. Namun, karena kenaikan tingkat suku bunga, aset-aset bank itu semakin berkurang dan hilang.

3. Signature Bank

Signature Bank yang berpusat di New York juga mengalami kebangkrutan. Aset yang dimiliki oleh Signature Bank adalah sebesar USD118 miliar atau setara dengan Rp1.818 triliun.

Hampir seperempat simpanan Signature Bank berasal dari sektor mata uang kripto. Ambruknya bursa kripto milik Sam Bankman-Fried, FTX, yang menguras simpanan miliaran dolar, yang menjadi alasan mereka mengurangi simpanan kripto sebesar USD8 miliar atau sekitar Rp123,3 triliun.

4. Continental Illinois National Bank

Continental Illinois National Bank pmenjadi bank komersial terbesar dengan aset sekitar USD40 miliar atau yang saat ini setara degan Rp616,3 triliun. Awal mula kebangkrutan Continental Illinois karena masalah Bank Run tahun 1984. Banyak masyarakat yang melakukan penarikan besar-besaran saat itu. Hingga Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) melakukan penyitaan dan pada akhirnya Washington mengalami kegagalan tujuh kali lebih besar akibat krisis keuangan tahun 2008.

5. First Republic Bank Corporation

Terakhir, First Republic Bank Corporation yang berbasis di Texas memiliki aset USD32,5 miliar atau setara dengan Rp500,7 triliun. Bank ini didirikan sebagai Guaranty Bank and Trust Company pada tahun 1920, pada 1922 mengambil nama Republic National Bank of Dallas.

Setelah itu, bank ini mengakuisisi beberapa bank dan berinvestasi di bank lain, dan berganti nama beberapa kali. Pada 1948, Republic telah berkembang menjadi bank terbesar di Texas. Bank ini mengalami kegagalan pada 1988, selama krisis simpan pinjam.

Itulah penjelasan mengenai daftar beberapa bank terbesar AS yang bangkrut.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement