Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Diblokir AS, Tiktok Bakal Kehilangan Pendapatan Rp103 Triliun

Dovana Hasiana , Jurnalis-Jum'at, 24 Maret 2023 |16:17 WIB
Diblokir AS, Tiktok Bakal Kehilangan Pendapatan Rp103 Triliun
AS Bakal Blokir TikTok. (Foto: Okezone.com/Business Insider)
A
A
A

JAKARTA — Amerika Serikat (AS) bakal melarang Tiktok beroperasi karena dapat mengancam keamanan data AS. AS menilai layanan tersebut sebagai alat propaganda.

Bila benar kejadian, Tiktok berpotensi kehilangan pendapatan iklan di AS hingga USD6,83 miliar atau setara Rp103 triliun (kurs Rp15.169 per USD) di tahun ini. Jumlah tersebut tentu berkembang pesat dari tahun 2020 yang hanya USD780 juta.

Vice President of Social Media dari agensi pemasaran Wpromote, Darren D’Altorio mengatakan, beberapa klien yang merupakan perusahaan publik enggan membeli iklan di TikTok sejak 2020.

Senada dengannya, Vice President of Media Services dari agensi pemasaran New Engen, Adam Telian mengatakan banyak perusahaan kecil dengan audiens khusus ragu untuk mengiklankan produknya di Tiktok.

“Orang-orang ragu untuk membuat komitmen dan investasi itu pada saat mereka tidak yakin Tiktok akan tetap ada," ujar Vice President of Media Services dari agensi pemasaran New Engen, Adam Telian dilansir Reuters, Jumat (24/3/2023).

Namun Tiktok telah melakukan berbagai strategi untuk meyakinkan para kliennya. Pertama, CEO Tiktok Chew telah berbicara pada sidang di depan anggota parlemen untuk berbicara tentang keamanan datanya.

Kedua, Tiktok juga meyakinkan para kliennya mengenai keamanan data platformnya. Mereka mengatakan akan memisahkan data pengguna masyarakat Amerika Serikat dan menyimpannya di negara tersebut melalui divisi terbarunya, U.S Data Security (USDS) yang akan dipantau oleh perusahaan teknologi AS Oracle, sebuah upaya yang dijuluki Project Texas.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement