Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha: Impor Pakaian Bekas Sama Saja Negara Maju Buang Sampah ke RI

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Kamis, 30 Maret 2023 |09:35 WIB
Pengusaha: Impor Pakaian Bekas Sama Saja Negara Maju Buang Sampah ke RI
Impor pakaian bekas (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Pengusaha menilai impor pakaian bekas sama saja dengan menerima sampah dari negara maju. Untuk itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mendukung upaya pemerintah untuk memberantas impor pakaian bekas.

Menurut Jemmy pakaian impor bekas tersebut merupakan upaya dari negara maju untuk membuang sampah tekstil ke Indonesia. Hal itu disadari negara maju karena biaya daur ulang sampah tekstil jauh lebih mahal dibandingkan dengan memproduksi pakaian baru.

"Kita harus ketahui bahwa mendaur ulang menang tidak murah, mulai dari sampah plastik hingga sampah tekstil, itu kenapa sampah tekstil di negara maju dibuang ke negara ketiga, mereka memberikan gratis," kata Jemmy saat dihubungi MNC Portal, Rabu (29/3/2023).

Sehingga menurutnya, pelarangan pakaian impor ini bukan hanya sekedar mendukung industri dalam negeri, namun ada hal yang perlu dipikirkan lebih jauh dari segi dampak lingkungan. Karena negara maju mengupayakan agar negaranya bersih, namun bisa dengan mudah membuang sampah ke negara ke 3.

"Recycle semua barang tidak murah negara maju mencoba membuang Pakaian bekasnya ke negara ke 3 dalam program Give away. Dampak Lingkungan kita harus pikirkan bersama," kata Jemmy.

 

"Kita perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar bangsa kita dianggap sebagai tempat sampah negara maju, yang perlu kita pikirkan kan tidak semua bajunya layak pakai," sambungnya.

Padahal fenomena tersebut menurut Jemmy cukup menjadi hambatan tersendiri bagi industri tekstil di tanah air. Sebab pasar di dalam negeri menjadi banjir oleh pakaian-pakaian impor ilegal. Sedangkan dari segi harga, harga barang bekas itu menjadi lebih murah karena tidak membutuhkan cost produksi.

"Berbagai negara sudah mencoba melindungi negaranya masing-masing, melakukan yang namanya trade barier, ada yang dengan tarif atau pajak bea masuk, dan ada yang non trade barier, semua negara melakukan itu," pungkas Jemmy.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement