"Desain kebijakan ini berdasarkan asumsi makro tahun 2024 dimana perekonomian global diproyeksikan penuh dengan turbulensi. Perekonomian Indonesia sendiri diproyeksikan tumbuh 5,3-5,7% (yoy), inflasi berada di kisaran 1,5-3,5% (yoy), nilai tukar (Rp/USD) berada di rentang Rp14.800-Rp15.400, harga minyak mentah di rentang 75-85 (USD/barrel), lifting minyak di rentang 592-651 (ribu bph), dan lifting gas berada di kisaran 1.007-1.058 (boepd)," jelas Sri.
Sementara itu, sasaran dan indikator pembangunan pada 2024 akan difokuskan pada pemulihan serta akselerasi pembangunan. Kemiskinan ditargetkan menurun di rentang 6,5%-7,5%, rasio gini turun di rentang 0,374-0,377, tingkat pengangguran terbuka menurun di rentang 5%-5,7%, Indeks Pembangunan Manusia meningkat pada level 75,54%, nilai tukar petani meningkat di rentang 105-108, serta nilai tukar nelayan meningkat di rentang 107-110.
"Saya harap, seluruh desain kebijakan APBN #UangKita ini dapat membantu mencapai visi bangsa kita. Menuju Indonesia Maju 2045," pungkas Sri.
(Taufik Fajar)