Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Stok Beras Menipis, RI Butuh 640 Ribu Ton

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Jum'at, 14 April 2023 |14:17 WIB
Stok Beras Menipis, RI Butuh 640 Ribu Ton
Beras. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat Perum Bulog membutuhkan 640.000 ton beras untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan. Pasalnya, stok beras Bulog terus menipis.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan pasokan beras hanya bisa dipenuhu dari impor dan serapan beras di dalam negeri.

 BACA JUGA:

"Jadi yang jelas tiga bulan perlu 640.000 ton lebih dan itu termasuk serapan lokal ya," ungkap Arief saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023).

Untuk memenuhi target tersebut, Arief memastikan Bulog bisa menyerap 200.000 ton lebih dari petani. Dan sisanya akan didatangkan dari negara mitra.

 BACA JUGA:

"Temen-teman, uda tahu Pak Dirut (Bulog) ini nyerap 200.000 (ton) lokal lebih, dari mungkin 200rb ton," katanya.

Senada, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso alias Buwas, menyebut pihaknya terlebih dahulu memaksimalkan serapan di tingkat petani. Jika dirasa kurang, maka impor menjadi alternatif perusahaan.

 

"Nanti diatur, karena kita lagi menyerap di dalam negeri, diutamakan menyerap di dalam negeri, kekurangnya baru dari impor," ujar Buwas.

Bulog memang menerima penugasan dari Bapanas untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang 2023. Meski begitu total impor beras itu tidak serta merta harus direalisasikan seluruhnya.

Buwas mengatakan, pihaknya siap melaksanakan penugasan yang diberikan pemerintah. Hanya saja, untuk merealisasikan impor 2 juta ton beras harus didasarkan pada pasokan beras dalam negeri.

"Belum, ini kan baru dapat penugasan dari Bapanas. 2 juta ton, itu kan belum, karena kan kita lihat situasinya dong, perlu atau tidak," ujar Buwas usau rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement