JAKARTA - Bisnis jasa rental pakaian merupakan bisnis masa depan. Menyewakan pakaian daripada menjualnya adalah pilihan yang lebih berkelanjutan.
Akan tetapi terjangkau untuk dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungannya.
Selain itu, dengan model bisnis ini, dapat memberikan akses pakaian trendy kepada para konsumen tanpa harus khawatir menumpuk di lemarinya, sehingga sangat mendukung gaya hidup minimalis yang saat ini sedang marak.
Dikutip dari Instagram Kemenkop UKM, Minggu (23/4/2023) bisnis rental pakaian bias menjadi solusi alternative untuk konsumen yang ingin terus memiliki koleksi pakaian baru tanpa harus memilik produknya.
Kemudian konsumen dapat menyewa barang branded dengan beraam jenis, mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian resmi hingga aksesoris tas maupun sepatu.
Lantas bagaimana model bisnisnya?
1. Koleksi pakaian yang disewakan dari berbagai brand dan jenis outfit harus sesuai aktivitas yang dibutuhkan oleh konsumen
2. Kanal distribusi penjualan berbentuk platform aplikasi digital dengan konsep online store ataupun took offline
3. Harga sewa bias ditentukan sesuai jenis, produk, jenis brand dan lama waktu sewa
4. Pakaian yang sudah dipilih oleh pelanggan bisa dikirim menggunakan jasa kurir delivery
5. Bisa juga menerapkan system langganan untuk menarik pelanggan yang ingin memiliki banyak pilihan outfit dengan budget terjangkau. Sediakan paket bundling yang isinya berbagai jenis tipe pakaian dan dikirim secara rutin ke alamat pelanggan
6. Tetapkan sistem pengembalian yang tidak memberatkan pelanggan. Misalnya jasa penjemputan atau biaya pengiriman ditanggung pemilik jasa rental pakaian
(Taufik Fajar)