JAKARTA - Kondisi perekonomian global mengalami tantangan yang luar biasa. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 hanya tumbuh 2,8%.
Menyikapi kondisi tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, hal ini berarti bahwa turun dari pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,4% pada tahun 2022 lalu.
"Yang menarik adalah alasan IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi global tahun ini adalah karena lagi-lagi karena gejolak keuangan yang signifikan karena setelah adanya kegagalan bank di Amerika Serikat seperti Silicon Valley Bank, Signature Bank dan juga di Eropa Credit Suisse," jelas Sunarso dalam Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I 2023, Kamis (27/4/2023).
Namun demikian, di tengah gejolak perekonomian global tersebut, pada tiga bulan pertama 2023, BRI dapat melanjutkan kinerja keuangan yang sangat signifikan positif dan hal tersebut tidak lepas dari komitmen BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada segmen UMKM.
"BRI melihat gejolak ekonomi global di tahun 2023 tidak akan berdampak signifikan di Indonesia dan tetap optimis kredit mampu tumbuh 10%-12%," kata Sunarso.
Hingga akhir kuartal I 2023, BRI Group berhasil mencetak laba sebesar Rp15,56 triliun atau tumbuh 27,37% secara tahunan.