JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan laba bersih Rp1,2 triliun pada kuartal I-2023. Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp10,0 triliun. Sementara, total aset perusahaan per 31 Maret 2023 sebesar Rp46,4 triliun.
Corporate Secretary PTBA Apollonius Andwie C mengatakan, pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional dengan total produksi batu bara mencapai 6,8 juta ton, tumbuh 7% dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 6,3 juta ton.
"Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 26% menjadi 8,8 juta ton," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
BACA JUGA:
Pada kuartal I-2023, Perseroan mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 3,6 juta ton atau naik 59% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,2 juta ton atau tumbuh 10% secara tahunan.
Berbagai hal yang menjadi tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara, fluktuasi pasar, hingga kondisi geopolitik. Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya karena biaya jasa penambangan, bahan bakar, royalti, angkutan kereta api.
Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.
Sementara itu, PTBA menargetkan produksi batu bara menjadi 41,0 juta ton untuk tahun 2023 atau naik 11% dari realisasi tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton dengan target angkutan pada 2023 meningkat menjadi 32,0 juta ton atau naik 11% dari realisasi angkutan tahun 2022 yang sebesar 28,8 juta ton.
Terkait volume penjualan batu bara 2023, PTBA menargetkan peningkatan penjualan menjadi 41,2 juta ton atau naik 30% dari realisasi penjualan batu bara tahun 2022 yang sebesar 31,7 juta ton
(Dani Jumadil Akhir)