Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menko PMK Bahas 3,6 Juta Angkatan Kerja Baru hingga Pengangguran Turun

Dovana Hasiana , Jurnalis-Senin, 01 Mei 2023 |17:38 WIB
Menko PMK Bahas 3,6 Juta Angkatan Kerja Baru hingga Pengangguran Turun
3,6 angkatan kerja (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA — Menko PMK Muhadjir Effendy mencatat terdapat 3,6 juta angkatan kerja baru setiap tahunnya. Dari angka tersebut, perguruan tinggi hanya menyumbang sekitar 1,3 juta, sementara sisanya berasal dari SMK, SMA, Madrasah Aliyah bahkan SMP.

Dengan kondisi itu, setidaknya pemerintah harus menyediakan 3,6 juta lapangan pekerjaan baru di setiap tahun. Namun, Muhadjir menyebutkan, pemerintah tidak bisa terus menerus mengandalkan industri.

“Ini karena industri di Indonesia berbeda dengan di negara lain. Di Jerman, siklus angkatan kerja sudah stabil. Angkatan kerja baru akan langsung menggantikan pekerja yang pensiun karena angka industri sudah tumbuh. Sementara angka industri di Indonesia masih kecil,” ujar Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam Perayaan Puncak Hari Buruh Internasional di Youtube Kemenaker RI, Senin (1/5/2023).

Sehingga revitalisasi vokasi pun dinilai penting untuk menyiapkan angkatan kerja yang produktif dan sesuai dengan kebutuhan industri. Muhadjir mengatakan, sebelumnya Presiden RI Joko Widodo telah meneken Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Perpres ini pun dijadikan landasan untuk melakukan transformasi pada politeknik atau berbagai pelatihan.

Program ini merupakan keberlanjutan dari revitalisasi SMK. Menurutnya, pemerintah telah melakukan transformasi dalam pembentukan kurikulum sekolah kejuruan tersebut. Di antaranya, mengizinkan kurikulum ditentukan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan berubah dari supply-based menjadi demand-based atau sesuai kebutuhan industri. Hal ini dilakukan untuk mendorong generasi muda yang produktif ketika lulus dari bangku sekolah.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement