JAKARTA - Rumah produksi milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk menetapkan harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) sebesar Rp234 per saham.
Adapun, perseroan mulai memasuki masa penawaran umum pada 2 hingga 4 Mei 2023 mendatang dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/2/2023).
BACA JUGA:
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 929,29 juta saham atau 15% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan harga penawaran tersebut, perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas produksi film ini mengincar dana segar sebesar Rp217,43 miliar.
Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan 81,60% dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) untuk modal kerja yang meliputi pembiayaan kegiatan produksi film/web series/sinetron, serta kegiatan pemasarannya.
BACA JUGA:
Selanjutnya, sekitar 18,40% dana hasil IPO akan digunakan untuk setoran modal kepada PT Platinum Sinema yang nantinya akan digunakan untuk membangun dan mengoperasikan satu teater baru di Kebumen yang sudah mendapatkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Untuk Kegiatan Berusaha (PKKPR) dan Nomor Induk Berusaha (NIB) oleh pemerintah pusat melalui sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (OSS RBA).
Adapun teater baru tersebut direncanakan beroperasi pada kuartal II 2023.
Sementara itu, sebanyak tiga teater baru yang masih dalam proses pemerolehan izin PKKPR dan NIB dan direncanakan beroperasi pada tahun 2023 di Banyuwangi, Tabanan, Kualakapuas, sedangkan lima teater baru lainnya masih dalam proses pemerolehan izin PKKPR dan NIB dan direncanakan beroperasi pada tahun 2024 dan akan berlokasi di Garut, Padang Sidempuan, Bondowoso, Demak, juga Pangkalan Bun.
Tripar Multivision Plus dijadwalkan melantai di bursa pada 8 Mei 2023 dengan kode RAAM. Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT Sucor Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
(Zuhirna Wulan Dilla)