Salah satu penyebab pembengkakan utang AS yakni besaran pembiayaan yang tinggi dikeluarkan untuk penanganan pandemi COVID-19, yang kemudian berimbas terhadap perekonomiannya.
Memasuki tahun 2023, keadaan serupa terjadi kembali di AS. Namun Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu sudah mencapai 121% yang artinya masih mampu mengimbangi utang AS.
Baca Selengkapnya: Tembus Rp462 Ribu Triliun, AS Bakal Gagal Bayar Utang?
(Kurniasih Miftakhul Jannah)