JAKARTA - Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 5% pada akhir perdagangan, Rabu (3/5/2023).
Dikutip Antara, hal itu karena kekhawatiran atas kemungkinan gagal bayar utang AS dan perkiraan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa pekan ini.
BACA JUGA:
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni jatuh USD4,0 atau 5,29%, menjadi menetap di USD71,66 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli merosot 3,99 dolar AS atau 5,03%, menjadi ditutup pada USD75,32 per barel di London ICE Futures Exchange.
Itu adalah penutupan terendah untuk kedua harga acuan sejak 24 Maret dan juga persentase penurunan satu hari terbesar sejak awal Januari.
BACA JUGA:
Pasar minyak anjlok di tengah kekhawatiran resesi, sementara krisis perbankan AS dan pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen tentang potensi gagal bayar AS menambah tekanan pada harga minyak.
Amerika Serikat tidak dapat memenuhi semua kewajiban pemerintah paling cepat 1 Juni, jika Kongres AS tidak menaikkan atau menangguhkan batas utang sebelum waktu itu.