Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kasus Korupsi Waskita Karya, Erick Thohir Khawatir Kinerja BUMN di Bursa

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 03 Mei 2023 |09:56 WIB
Kasus Korupsi Waskita Karya, Erick Thohir Khawatir Kinerja BUMN di Bursa
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Kementerian BUMN)
A
A
A

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, memperkirakan skandal korupsi di Waskita Karya berdampak signifikan pada kinerja perusahaan. Hal itu didorong oleh potensi memudarnya kepercayaan investor dan lembaga pembiayaan yang ingin masuk ke sektor infrastruktur.

"Skandal Waskita bisa menurunkan kepercayaan investor dan lembaga pembiayaan yang ingin masuk ke sektor infrastruktur," ujar Bhima saat dihubungi MNC Portal.

Bahkan, perkara korupsi di internal emiten bersandi saham WSKT itu juga berpengaruh terhadap langkah pemerintah yang gencar menarik pendanaan dari lembaga pembiayaan untuk menutup gap kebutuhan proyek strategi nasional (PSN).

Khususnya, PSN yang dikerjakan sejumlah BUMN Karya. Pengaruh itu lantaran banyak PSN yang akan dicoret dampak dari trust issue BUMN Karya

"PSN yang nilainya tidak kecil. Alhasil diperkirakan banyak PSN yang akan dicoret dampak dari trust issue BUMN Karya," ucapnya.

Korupsi Waskita Karya dipandang sebagai satu kejahatan yang terstruktur. Pasalnya, oknum dari tindak pidana itu tidak saja melibatkan Direktur Utama perseroan, Destiawan Soewardjono.

Kejaksaan Agung (Kejagung) Sebelumnya telah menetapkan tiga tersangka baru terkait korupsi penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan beberapa bank pada Waskita dan anak usahanya, PT Waskita Beton Precast Tbk.

Ketiga tersangka yang dirilis Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung pada Desember 2022 lalu diantaranya,

Haris Gunawan selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Periode Mei 2018 - Juni 2020.

Lalu, Taufik Hendra Kusuma selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya (Persero) Periode Juli 2020 - Juli 2022. Sementara satu tersangka lainya berasal dari luar Waskita Karya, yakni Nizam Mustafa (NM) selaku Komisaris Utama PT Pinnacle Optima Karya.

Bhima, mengatakan sikap Destiawan dan dua petinggi emiten bersandi saham WSKT itu masuk dalam tindak pemalsuan. Lantaran mengelabui investor atas laporan palsu yang diberikan.

Laporan palsu merujuk pada persetujuan pencairan dana supply chain financing (SCF) dengan menggunakan dokumen pendukung palsu. Dana tersebut selanjutnya digunakan untuk menutup utang perusahaan yang diakibatkan oleh pembayaran proyek fiktif yang dibuat.

Tindakan tersebut, lanjut Bhima, seolah-olah Waskita Karya mendapat pendanaan berdasar pada proyek riil, sehingga investor menaruh kepercayaan terhadap kinerja saham Waskita.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement