JAKARTA - Harga emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas dunia menghentikan kenaikan selama tiga hari berturut-turut namun masih bertahan di atas level psikologis USD2.000 karena laporan pekerjaan AS untuk April yang lebih tinggi dari perkiraan.
Melansir Antara, Sabtu (6/5/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD30,90 atau 1,50% menjadi ditutup pada USD2.024,80 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD2.061,30 dan terendah di USD2.007,00.
Emas Comex untuk Juni mencapai level tertinggi sepanjang masa di 2.082,80 dolar AS per ounce, dan emas berjangka berakhir 1,3% lebih tinggi untuk minggu ini.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (5/5/2023) bahwa pemberi kerja AS menambahkan 253.000 pekerjaan pada April, kenaikan terbaik sejak Januari. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4% pada April, setara dengan pembacaan terendah sejak 1969.
Pasar tenaga kerja yang masih ketat memicu keraguan baru atas jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Namun demikian, alat Fedwatch CMEGroup menunjukkan bahwa ekspektasi suku bunga tetap sama, meskipun alat tersebut menunjukkan ada peluang 3,3% kenaikan suku bunga pada pertemuan Federal Reserve berikutnya.
"Setelah akhirnya mencapai rekor tertinggi, emas berada di bawah tekanan setelah laporan pekerjaan yang panas menekan kembali taruhan penurunan suku bunga Fed," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA, mengacu pada data penggajian non-pertanian April.