Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Minta ADB Bantu Negara Krisis akibat Perubahan Iklim

Michelle Natalia , Jurnalis-Rabu, 10 Mei 2023 |08:27 WIB
Sri Mulyani Minta ADB Bantu Negara Krisis akibat Perubahan Iklim
Sri Mulyani. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati meminta Asian Development Bank (ADB) untuk mulai lebih memperhatikan negara-negara yang terdampak musibah akibat perubahan iklim.

Dia mencontohkan negara-negara kepulauan kecil di Pasifik seperti Samoa dan Fiji yang mengalami bencana akibat perubahan iklim.

 BACA JUGA:

Misalnya begitu mereka terkena bencana badai petir, maka ekonomi mereka pun turut terhempas.

"Pandemi saja sudah berat, mereka masih tertimpa tangga-tangga yang lain yang menyebabkan mereka kondisinya krisis," ujar Sri dalam Seri Ekonomi bersama Sri Mulyani Indrawati yang dikutip di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

 BACA JUGA:

Dia meminta agar ADB benar-benar harus responsif dan menggunakan semua resource atau keuangannya untuk membantu negara tersebut sesuai kebutuhan masing-masing negara.

Tidak hanya dibantu melalui charity atau sedekah saja, tetapi harapannya mereka juga dibantu agar bangkit kembali.

"Itu berarti banyak sekali kebutuhannya, mulai dari APBN-nya, infrastrukturnya, masyarakatnya untuk masalah safety net, dan yang lainnya," ucap Sri.

Namun, dia mengatakan bahwa ADB sebagai institusi juga memiliki kendala, yaitu keuangannya yang juga terbatas.

Maka, Sri pun meminta inovasi-inovasi supaya ADB menggunakan neracanya dengan lebih kreatif.

"Kayak kita di Indonesia, APBN sekarang juga creative financing, nggak cuma belanja-belanja tapi kita bikin KPBU atau public-private partnership, atau kita melakukan penjaminan supaya orang berani untuk bekerja, itu semuanya kita mintakan ADB supaya mereka bisa membantu lebih cepat, baik, dan lebih efektif untuk negara yang terkena krisis," pungkas Sri.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement