Tinggalkan Rusia, Uniqlo Resmi Tutup Gerai
JAKARTA — Merek pakaian ternama asal Jepang, Uniqlo, telah memutuskan untuk meninggalkan Rusia.
Sebelumnya, Uniqlo hanya menangguhkan operasi di Rusia pada Maret 2022.
BACA JUGA:
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Viktor Yevtukhov mengatakan, perusahaan telah memutuskan untuk sepenuhnya meninggalkan Rusia. Namun, belum mengajukan permohonan ke pemerintah, yang berarti rantai tersebut belum memiliki pembeli.
"Saya pikir mereka dapat menawarkan model bisnis kepada pembeli potensial. Perusahaan tersebut dapat menawarkan model bisnis dengan perjanjian sewa dan jumlah pelanggan yang besar,” ujar Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Viktor Yevtukhov dilansir Reuters, Rabu (24/5/2023).
BACA JUGA:
Uniqlo mengatakan dalam sebuah pernyataan operasinya di Rusia tetap ditangguhkan dan menambahkan bahwa beberapa toko ditutup.
Dalam pernyataan tersebut, perusahaan juga menyatakan tidak melihat prospek untuk melanjutkan operasi.
Perusahaan akan terus memantau situasi dengan cermat dan membuat keputusan yang sesuai, kata pernyataan itu.
Sebagai informasi, Uniqlo adalah perusahaan pakaian, yang awalnya didirikan di Yamaguchi, Jepang pada tahun 1949 sebagai produsen tekstil. Sekarang perusahaan adalah merek global dengan lebih dari 1.000 toko di seluruh dunia.
Adapun Pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai, pernah mengatakan kepada media Jepang sebelumnya bahwa Uniqlo mengoperasikan 50 toko di Rusia.
Uniqlo pun bergabung bersama perusahaan internasional lainnya yang memilih untuk memberhentikan operasi di Rusia.
Keputusan itu dilakukan setelah invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
(Zuhirna Wulan Dilla)
