Share

Bahlil Lahadalia Bertemu Menteri Inggris Bahas Investasi Baterai Mobil Listrik

Ikhsan Permana, MNC Portal · Kamis 25 Mei 2023 09:20 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 25 320 2819612 bahlil-lahadalia-bertemu-menteri-inggris-bahas-investasi-baterai-mobil-listrik-oPZf73Y3eg.jpg Bahlil bertemu dengan Menteri Inggris (Foto: BKPM)

JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menerima kunjungan kerja Menteri Negara Inggris pada Departemen Bisnis dan Perdagangan Nusrat Ghani di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut keduanya mendiskusikan peluang investasi hilirisasi di sektor mineral kritis dan pengembangan baterai listrik, serta tentang investasi energi baru terbarukan (EBT). Selain Nusrat, turut hadir Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dan juga sejumlah pejabat Kementerian Investasi/BKPM.

Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi bahan baku yang sangat besar untuk mendukung industri baterai mobil listrik dan energi terbarukan. Pemerintah Indonesia mendorong hilirisasi sumber daya mineral yang tetap mengedepankan ramah lingkungan dan menuju penggunaan energi baru terbarukan.

“Kami ingin mengundang investor dari luar untuk membangun industri di sini, produknya diekspor, dan lingkungan tetap dijaga. Kami ingin menjelaskan hilirisasi yang menerapkan prinsip ramah lingkungan untuk mencapai net zero emission. Bagaimana kalau menggunakan teknologi dari Inggris? Kita kombinasikan dengan bahan baku dari Indonesia,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (25/5/2023).

Menteri Negara Inggris pada Departemen Bisnis dan Perdagangan Nusrat Ghani menyambut baik ide Bahlil dan menyatakan bahwa siap untuk mencocokkan perusahaan Inggris yang dapat membantu Indonesia dalam hal hilirisasi. Selain itu, Inggris juga membutuhkan dukungan pada investasi di sektor pertambangan.

“Pemerintah Inggris ingin mendiversifikasi bahan baku sumber daya mineral kritis terutama yang digunakan untuk panel surya dan baterai mobil listrik. Kami mendukung kebijakan yang dilakukan oleh Indonesia dan kami siap membantu Indonesia dalam hal teknologi untuk mencapai target net zero emission dengan memperhatikan standar lingkungan yang berlaku,” ungkap Nusrat.

Follow Berita Okezone di Google News

Untuk diketahui, mineral kritis merupakan mineral masa depan yang dibutuhkan, mengikuti perkembangan teknologi untuk memperoleh energi yang lebih bersih. Mineral ini dapat digunakan pada kendaraan bermotor listrik maupun berbagai keperluan lain.

Pemerintah Indonesia maupun Inggris sepakat mendiskusikan lebih lanjut perihal kerja sama pemanfaatan teknologi baru untuk energi baru terbarukan dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) dan target Nol Emisi Karbon/Net Zero Emission (NZE) oleh Indonesia.

Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Inggris, tetapi juga memperkokoh posisi kedua negara di panggung global.

Berdasarkan catatan realisasi investasi Kementerian Investasi/BKPM tahun 2022 lalu, Inggris menempati peringkat 10 untuk negara asal Penanaman Modal Asing (PMA) dengan nilai mencapai USD628,3 juta.

Sektor utama investasi asal Inggris pada tahun 2022 adalah sektor tanaman, perkebunan, dan peternakan dengan nilai investasi sebesar USD146,2 juta atau sebesar 23,3%, diikuti oleh industri kertas dan percetakan, kemudian sektor jasa lainnya, sektor pertambangan, dan industri makanan.

Lokasi realisasi investasi asal Inggris untuk periode yang sama sebagian besar berada di luar pulau Jawa mencapai 69,4% yakni di pulau Sumatra sebesar 41,3% dan kemudian diikuti oleh pulau Jawa 30,6%.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini