JAKARTA - Blue Bird punya siapa? Ini sosoknya yang menarik untuk dikulik.
Blue Bird sendiri menjadi sebuah perusahaan transportasi taksi di Indonesia yang sudah cukup legendaris dan telah lama beroperasi sebelum maraknya layanan taksi online.
Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2021 Blue Bird memiliki armada taksi reguler yang berjumlah 13.487 unit. Namun angka ini menyusut 20,49% dibandingkan tahun sebelumnya (yoy), sekaligus menjadi yang terendah sejak 2017.
Lantas, siapa sosok dibalik kepunyaan Blue Bird ini? Berikut Okezone lansir melalui bluebirdgroup, Kamis (25/5/2023).
Pada tahun 1965, di rumah no.107 Jl. Cokroaminoto menjadi cikal bakal lahirnya Bluebird. Di mana untuk pendiri Bluebird sendiri yakni Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Dia pertama kali menjalankan bisnis taksi di rumah tersebut.
Akan tetapi, sejak 1972 Blue Bird ini dimiliki oleh pengusaha bernama Purnomo Prawiro. Dia merupakan anak dari pendiri Blue Bird yakni Mutiara Fatimah Djokosoetono.
Pada tahun 2017, Purnomo Prawiro bahkan sempat masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Kemudian pada tahun 1972, Bluebird Holden Torana secara resmi mengaspal di Jakarta untuk menjadi rekan transportasi mobilitas masyarakat.
Pada saat Bluebird menjadi taksi pertama, perusahaan tersebut menggunakan sistem tarif berdasarkan argometer. Armada Bluebird juga telah dilengkapi sistem radio untuk kemudahan penyebaran order yang didukung sistem operator terpusat.
Taksi eksekutif Silverbird diresmikan pada tahun 1993 di balai kota DKI Jakarta disaksikan langsung oleh Ibu Mutiara Djokosoetono. Sementara pada tahun 2002, Alm. Chandra Suharto sebagai presiden komisaris Bluebird Group saat itu meresmikan perubahan warna Cat Bluebird dari solid Blue menjadi metallic frost blue. Setelah itu, pada tahun 2015, Bluebird MPV mulai diluncurkan, di mana taksi ini menjadi taksi pertama berjenis MPV di Jakarta.
(Feby Novalius)