Lagi lagi berbeda dengan China, di mana para ekonom khawatir jika tidak akan cukup pekerja untuk mendukung bertambahnya jumlah lansia, di India kekhawatirannya adalah tidak ada cukup pekerjaan untuk mendukung peningkatan jumlah pekerja.
Menurut Pusat Pemantauan Ekonomi India (CMIE) Sementara orang di bawah usia 25 tercatat lebih dari 40% dari populasi India, artinya hampir setengah dari mereka itu adalah 45,8% menganggur pada bulan Desember 2022, sebuah wadah pemikir independen yang berkantor di pusat, Mumbai, menerbitkan data pekerjaan lebih teratur dari pada pemerintah India.
Beberapa analis juga menggambarkan situasi tersebut kepada CNN sebagai “bom waktu”, memperingkatkan potensi kerusuhan sosial kecuali lebih banyak pekerjaan yang diciptakan.
Kumar dan pemuda India lain di posisi ini, tahu betul rasanya frustasi ketika tahu langkanya pekerjaan.
“Saya sangat marah karena saya tidak memiliki pekerjaan yang sukses terlepas dari kualifikasi dan pendidikan saya,” katanya.
“Saya menyalahkan pemerintah atas hal ini. Mereka harus memberi pekerjaan kepada rakyatnya,” tambahnya.
Kabar buruk terjadi oleh orang-orang seperti Kumar, dan pemerintah India. Dan para ahli memperingatkan bahwa ini adalah masalah yang akan bertambah buruk ketika populasi bertambah dan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat.
(Feby Novalius)