"Kemudian yang keempat adalah usulan anggaran kesehatan di kisaran Rp187,9 triliun hingga Rp200,8 triliun. Ini untuk beberapa tujuan, seperti penajaman lokasi dan intervensi percepatan penurunan stunting berupa suplementasi gizi mikro dan makro serta imunisasi," ungkap Sri.
Anggaran ini juga mencakup penguatan teknologi dan kemandirian farmasi, penguatan JKN, dan penguatan sistem kesehatan yang handal antara lain DAK fisik untuk peningkatan sarana dan prasarana.
"Yang kelima adalah usulan anggaran ketahanan pangan di kisaran Rp104,3 triliun hingga Rp124,3 triliun, antara lain untuk peningkatan produksi pangan domestik melalui program Ketersediaan, Akses, dan Konsumsi Pangan Berkualitas," sambungnya.
Sri menyebut bahwa ini termasuk penguatan dukungan sarana dan prasarana penyimpanan maupun pengolahan hasil pertanian. Kemudian, penguatan tata kelola sistem logistik nasional dan konektivitas antar wilayah.
"Juga penguatan cadangan pangan nasional, ketersediaan dan keterjangkauan pangan," pungkas Sri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)