JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan bekerja sama untuk mengembangkan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan. Hal itu menjadi salah satu fokus dalam dalam kerja sama yang akan dilakukan dengan Pusan National University (PNU), Korea Selatan melalui pendirian pusat kerjasama teknologi kelautan ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo bersama Presiden PNU Cha Jeong In akan bekerja sama mengembangkan teknologi di galangan kapal dan sektor kelautan kedua negara. Ini dilakukan karena kondisi sampah laut dan plastik akan mengancam kesehatan keanekaragaman hayati laut, industri dan masyarakat.
“Pengurangan sampah laut dan plastik relevan dengan salah satu kebijakan ekonomi biru KKP yaitu membersihkan lautan melalui partisipasi para nelayan, kami menyebutnya program Bulan Cinta Laut,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangan resmi, ditulis Senin (5/6/2023).
Kerja sama ini pun disebut sebagai langkah awal untuk mengeksplorasi lebih jauh bagaimana menciptakan lautan yang lebih sehat melalui pemanfaatan teknologi yang dapat mengurangi sampah laut dan plastik sehingga akan berkontribusi pada konservasi lingkungan laut, pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan serta pencapaian target nasional untuk mengatasi volume sampah plastik.
Pada kesempatan yang sama, Presiden PNU Jeong In Cha mengatakan, Hydrogen Ship Technology Center menjadi contoh kapal ramah lingkungan untuk mengumpulkan dan mengolah sampah laut yang mengapung di laut.
"Hydrogen Ship Technology Center (HSTC) mengajukan perjanjian ini ke Pusan National University, dan Profesor Jae Myung Lee sebagai kepala Hydrogen Ship Technology Center menerima dukungan administrasi dan keuangan dari pemerintah untuk sumber daya dan pengembangan di bidang kapal hidrogen. Selain itu, Hydrogen Ship Technology Center menarik perhatian besar di dalam dan luar negeri karena mempromosikan proyek pengembangan dan menjadi contoh kapal ramah lingkungan yang mengumpulkan dan mengolah sampah laut yang mengapung," terangnya.