Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Gula Tak Naik Selama 6 Tahun, Petani Tebu Lesu

Dovana Hasiana , Jurnalis-Selasa, 13 Juni 2023 |12:48 WIB
Harga Gula Tak Naik Selama 6 Tahun, Petani Tebu Lesu
Gula. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA — Harga gula tidak mengalami kenaikan sejak 2016 hingga 2021.

Di mana harga Pokok Penjualan (HPP) gula petani pada rentang tahun tersebut adalah Rp9.100/kg.

 BACA JUGA:

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen mengatakan petani tebu dibebankan dengan HPP yang tidak mengalami peningkatan.

Apalagi unsur - unsur pendukung produksi gula mengalami kenaikan, mulai dari harga tenaga kerja yang naik hingga 2 kali lipat, harga bahan bakar minyak (BBM), bahkan hingga harga pupuk.

“Harga gula selama ini manis bagi konsumen, tapi pahit bagi petani tebu. Harga tenaga kerja dari Rp50 ribu sudah naik hingga Rp100 ribu, harga BBM juga naik dan harga pupuk,” ujar Soemitro Samadikoen dalam program Market Review IDX Channel, Selasa (13/6/2023).

 BACA JUGA:

Adapun harga pupuk merupakan faktor yang paling menjadi perhatian petani tebu.

Pasalnya, petani harus merasakan kenaikan harga pupuk lantaran alokasi subsidi pupuk untuk petani tebu mengalami penurunan mulai dari 2019 dan 2020.

 

Bahkan, 95% petani sudah beralih menggunakan pupuk non subsidi pada 2020.

Ini dilakukan karena berbagai pertimbangan, salah satunya adalah kemudahan untuk menjangkau pupuk non subsidi.

Adapun harga pupuk non subsidi ketika belum memasuki musim pupuk adalah Rp4.000, atau 2 kali lipat harga pupuk subsidi.

“Namun, ketika masuk ke musim panen, harga pupuk bisa capai 4x lipat harga pupuk subsidi. Biasanya dibutuhkan Rp2,5 juta untuk 1 hektar tanah, ini bisa meningkat hingga minimal Rp8 juta hingga Rp10 juta. Kalau harga gula tidak ikut naik, tentu petani akan semakin meninggalkan tebu,” bebernya.

Sementara harga gula tidak mengalami peningkatan, harga komoditas lainnya, seperti cabai dan beras, mengalami kenaikan.

Sehingga menyulitkan petani untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

Selain itu, Soemitro menyebut harga gula Indonesia jauh lebih murah dibandingkan dengan harga gula internasional yang mengalami kenaikan dari 18 sen per pon naik menjadi 26 hingga 28 sen per pon.

“Harga gula Indonesia murah dibandingkan dengan internasional. Beberapa negara produsen gula menerapkan kenaikan harga gula di atas harga gula internasional untuk melindungi petani dalam negeri,” pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement