Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Selandia Baru Resesi! Ekonomi Minus

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Kamis, 15 Juni 2023 |10:14 WIB
Selandia Baru Resesi! Ekonomi Minus
Selandia Baru alami resesi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Kontraksi tersebut didorong oleh penurunan produksi dalam layanan bisnis, yang turun 3,5%, serta transportasi, portal, dan pergudangan, yang turun 2,2%.

Selama kuartal ini, Selandia Baru juga mengalami "dampak awal" dari Topan Hale dan Gabrielle serta pemogokan guru, kata badan data tersebut.

"Peristiwa cuaca buruk yang disebabkan oleh topan berkontribusi pada penurunan dalam hortikultura dan layanan pendukung transportasi, serta layanan pendidikan yang terganggu," kata Attewell.

Produksi di sektor media informasi dan telekomunikasi serta properti masing-masing naik 2,7% dan 0,7%. Selain itu, Selandia Baru juga mengalami kontraksi dalam perdagangan: harga ekspor turun 6,9% dan harga impor turun 5,4%.

Perlambatan yang 'disebabkan oleh kebijakan'

"Perekonomian Selandia Baru berada di tengah-tengah perlambatan yang disebabkan oleh kebijakan yang diperlukan setelah pemulihan pasca pandemi yang kuat," kata Dana Moneter Internasional (IMF) dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu menjelang rilis PDB.

IMF juga memperingatkan agar bank sentral tidak beralih ke langkah-langkah pelonggaran kebijakan moneter, dan menambahkan bahwa bank sentral harus tetap membuka pintu untuk kenaikan suku bunga di masa mendatang.

"Karena inflasi non-tradable terus berlanjut, hanya ada sedikit ruang untuk menurunkan OCR dalam waktu yang lama," tulis IMF.

"Sebuah kebangkitan permintaan, termasuk karena konsolidasi fiskal yang tidak memadai, dan inflasi yang berada di atas target akan membutuhkan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut," tulis IMF.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement