Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indeks Saham Syariah Turun, BEI Tak Bisa Intervensi Mekanisme Pasar

Hana Wahyuti , Jurnalis-Jum'at, 16 Juni 2023 |12:50 WIB
Indeks Saham Syariah Turun, BEI Tak Bisa Intervensi Mekanisme Pasar
BEI (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan tren penurunan indeks syariah sejak awak pertama 2023 disebabkan oleh mekanisme pasar.

“Kalau soal indeks, apakah itu indeks syariah atau lainnya, tentu kenaikan dan penurunan tentu tergantung dengan mekanisme di pasar,” ujarnya dikutip Harian Neraca, Jumat (16/6/2023).

Dalam hal ini, Jeffrey menjelaskan, BEI tidak memiliki wewenang dalam mengatur volatilitas perdagangan saham yang terdapat dalam berbagai indeks, yang mana hal tersebut terbentuk oleh volatilitas pasar (market).

“Bursa dalam hal ini tentu nggak punya kewenangan mengatur indeks naik dan turun, itu dibentuk oleh pasar, melihat kondisi saat ini mungkin wajar,” katanya.

Hingga 14 Juni 2023, secara year to date (ytd), BEI mencatat berbagai indeks syariah di pasar saham Indonesia mengalami pelemahan. Diantaranya, Jakarta Islamic Index (JII) tercatat menurun 7,16% (ytd), Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) menurun 7,74% (ytd), Jakarta Islamic Index 70 (JII70) menurun 5,49%, IDX Sharia Growth menurun 5,94% (ytd).

Hingga 14 Juni 2023, indeks harga saham gabungan (IHSG) secara year to date (ytd) melemah 150,90 poin atau 2,20% ke posisi 6.699,72.

Asal tahu saja, dalam rangka meningkatkan literasi pasar modal syariah yang lebih luas dan inklusif serta memperkuat branding pasar modal syariah, BEI bekerja sama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali menyelenggarakan acara seminar dan expo pasar modal syariah bertajuk Sharia Investment Week (SIW) 2023. SIW 2023 akan dilaksanakan selama 3 hari pada 15 – 17 Juni 2023 secara hybrid.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menargetkan investor saham syariah dalam negeri bisa meningkat 20 sampai 30% pada tahun ini, yang mana seiring dengan target pertumbuhan investor pasar modal secara keseluruhan sebesar 20 sampai 30%.“Kami target antara 20 hingga 30% (tumbuh), syariah inline ya. Karena kita harus beri atensi lebih, literasi lebih untuk syariah,” kata Jeffrey.

Sementara Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK, Antonius Hari P. M mengungkapkan, bahwa iklim investasi syariah di Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus digali dan dikembangkan.

Sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar untuk produk dan layanan keuangan berbasis syariah.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement