JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas diperintahkan oleh presiden Joko Widodo untuk menyiapkan PNS pindah ke IKN.
“Jadi Kemenpan RB mendapat tugas dari presiden untuk menyiapkan PNS pindah ke IKN. Skema pemindahan ASN telah disiapkan pemerintah sebaik mungkin,” kata Azwar dikutip melalui Instagram resmi.
Diketahui pemindahan pegawai negeri sipil (PNS) ini telah dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah, dan juga adapun bonus atau fasilitas yang nantinya akan diterima oleh para PNS yang dipindahkan.
Berikut okezone merangkum fakta PNS pindah ke Ibu Kota Nusantara, ada bonus menanti, Sabtu, (17/6/2023):
1. Pemerintah pindahkan sekitar 17 ribu ASN ke IKN
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memastikan pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah disiapkan dengan baik.
Pada tahap pertama atau di 2024, ASN, TNI-Polri yang dipindahkan sebanyak 16.990 orang. Terdiri atas 11.274 ASN dari 40 kementerian dan lembaga, serta TNI/Polri sebanyak 5.716 personil.
2. ASN Muda banyak yang ingin pindah
Anas meminta kepada ASN yang sedang dipersiapkan pindah untuk bersiap-siap dalam menunggu tahapan awal perpindahan ASN yang terjadi pada 2024 nanti.
Menurutnya, banyak ASN yang justru ingin pindah ke IKN. Anas mengatakan, banyak ASN muda yang tidak masuk dalam skenario perpindahan awal meminta untuk dimasukan pada skenario untuk perpindahan ke IKN.
“Sebenarnya justru banyak yang ingin pindah, banyak anak anak muda yang bertanya pada saya malah mereka ingin dimasukan pada skenario untuk perpindahan mereka ke IKN. Ada benefit ketika teman-teman pindah ke sini, karena nanti kantornya akan menggunakan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE), kantornya akan sharing dan tempat ini oksigennya luar biasa,” bebernya dalam akun instagram resmi.
3. PNS yang dipindah ke IKN bakal dapat ‘bonus’
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat ini tengah mengkaji mengenai pemberian tunjangan bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang akan pindah ke ibu kota negara (IKN).
Hal ini dilakukan sebagai pertimbangan para PNS harus menyesuaikan diri dengan gaya hidup dan model kerja baru di lokasi ibu kota negara nanti.
"Kalau sampai pada tahap benar-benar pemindahan maka dalam APBN sudah harus dimasukkan mengenai berbagai tambahan tunjangan sebagai konsekuensi dari pemindahan itu," kata Sri Mulyani di Gedung DPR.
4. Fasilitas ASN jika pindah ke IKN
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdulllah Azwar Anas mengatakan, ada ASN atau PNS yang menolak pindah ke IKN karena ragu akan infrastruktur yang dibangun. Apalagi proses pemindahan ibu kota negara telah diatur dan dihitung sedemikian rupa menggunakan anggaran negara.
Apalagi di IKN, akan disediakan beberapa gedung untuk apartemen yang difungsikan sebagai rumah-rumah dinas para ASN.
"Di ring satunya akan ada tower-tower super blok, apartemen karena yang pindah di sana akan langsung dapat rumah dinas apartemen, kenapa supaya ruang hijaunya lebih banyak," katanya.
Selain fasilitas rumah dinas apartemen dengan pemandangan indah, Azwar menyebut ada beberapa fasilitas lain seperti tempat ibadah, jogging track, rumah sakit - rumah sakit internasional, hingga sekolah - sekolah bertaraf internasional dari tingkat TK hingga perguruan tinggi.
5. Tujuan pembangunan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Ibu Kota negara baru merupakan bagian dari transformasi besar-besaran yang sedang dilakukan. Untuk itu, pembangunan Ibu Kota negara baru bukan sekadar memindahkan fisik perkantoran milik pemerintah.
“Pembangunan Ibu Kota baru ini bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan. Tujuan utama adalah membangun kota baru yang smart. Kota baru yang kompetitif di tingkat global. Membangun sebuah lokomotif baru untuk transformasi negara kita Indonesia menuju sebuah Indonesia yang berbasis inovasi dan berbasis teknologi, yang berbasis green economy. Karena dari sinilah kita memulai,” katanya dalam acara Dies Natalis ke-67 Universitas Parahyangan.
Namun begitu secara fisik, pembangunan Ibu Kota baru di Kalimantan timur harus dijadikan momentum untuk membangun sebuah kota sehat, efisien, dan produktif yang dirancang sejak awal.
“Dan warganya ke mana-mana dekat. Warganya ke mana-mana bisa naik sepeda. Ke mana-mana bisa jalan kaki karena zero emission. Yang menyediakan pelayanan keamanan dan kesehatan serta pendidikan yang berkelas dunia. Bayangan kita seperti itu,” ungkapnya.
(Feby Novalius)