JAKARTA - Harga telur ayam disejumlah daerah naik di kisaran Rp32.000-34.000 per kilogram (kg).
Bahkan di wilayah Indonesia Timur kenaikannya hingga Rp40.000 per kg.
BACA JUGA:
Pengamat Pangan IPB sekaligus anggota Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengatakan, kenaikan harga telur merupakan hal yang musiman alias tidak akan permanen.
Dari pengamatannya, pola kenaikan telur akan terjadi di bulan Januari kemudian akan turun pada bulan Februari, Maret, dan April. Lalu akan kembali naik pada bulai Mei, Juni bahkan hingga Agustus.
"Harga telur kan sempat jatuh, tapi sebentar lagi akan relatif tinggi. Januari itu tinggi tapi Februari, Maret, April itu turun, kemudian nanti masuk Mei itu akan naik lagi jadi polanya seperti itu," ujar Dwi saat berdialog di IDX Channel, Kamis (22/6/2023).
Sambung Dwi, kenaikan harga telur ini dipicu oleh kondisi para peternak yang sempat mengalami kerugian beberapa bulan lalu.
Sehingga tak heran jika di bulan ini harga telur naik karena para peternak tengah menutupi kerugiannya itu.
"Apalagi ditambah saat ini kan harga jagung relatif tinggi. Karena kan 50% pakan ayam asalnya dari jagung, jadi sangat amat wajar kalau menurut saya hal harga telur sekarang naik. Tapi yang paling penting juga kita perlu jaga peternak kecilnya," tukas Dwi.
(Zuhirna Wulan Dilla)