JAKARTA - Open Society Foundations milik George Soros akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 40% karyawannya.
Ini terjadi setelah pria berusia 92 tahun ini sebulan yang lalu mengumumkan bahwa dia telah menyerahkan kendali yayasan bernilai miliaran dolar ini kepada putranya, Alexander Soros.
BACA JUGA:
Mengutip CNN Edition, Senin (3/6/2023) keputusan PHK tersebut diumumkan dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Alexander Soros dan presiden yayasan, yaitu Mark Malloch-Brown.
Dikatakan bahwa yayasan ini akan mengalami perubahan signifikan pada model operasinya.
BACA JUGA:
"Melalui model baru ini, Dewan bertujuan untuk mentransformasi operasi di seluruh jaringan global, dengan tujuan menghasilkan organisasi yang lebih gesit dan lebih mampu membangun pencapaian-pencapaian di masa lalu serta menghadapi tantangan-tantangan yang mendesak dan yang baru muncul," demikian pernyataan tersebut dikutip Okezone.
Juru bicara Open Society Foundations mengatakan kepada CNN bahwa untuk mengimplementasikan visi baru organisasi ini membutuhkan keputusan yang sulit.
Adapun keputusan sulit tersebut yakni berencana untuk mengurangi jumlah karyawan mereka tidak kurang dari 40% secara global.
Di mana Open Society Foundations saat ini memiliki sekitar 800 staf di seluruh dunia.
Pada bulan Juni, Soros baru mengumumkan bahwa dia telah memilih putranya yang berusia 37 tahun, Alexander Soros, yang biasa dipanggil Alex, sebagai ketua baru organisasi ini.
Dalam sebuah wawancara di Wall Street Journal yang mengumumkan keputusan tersebut, Alexander Soros mengatakan bahwa dia dan ayahnya memiliki pemikiran yang sama.
Namun dia lebih berpandangan politik daripada ayahnya.
Alexander Soros juga mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, dia berencana untuk lebih memfokuskan yayasan ini pada politik dalam negeri Amerika Serikat.
Sementara itu dia baru-baru ini juga bertemu dengan para pejabat pemerintahan Biden dan para pemimpin liberal dari negara-negara lain, termasuk Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, demikian menurut Journal.
Forbes memperkirakan kekayaan bersih George Soros sebesar USD6,7 miliar, tetapi dia telah menyumbangkan lebih dari itu USD32 miliar ke yayasannya sejak 1984.
Sebagai informasi, menurut situs web yayasan tersebut, organisasi nirlaba milik Soros dikenal sebagai penyandang dana swasta terbesar di dunia untuk kelompok-kelompok independen yang bekerja demi keadilan, pemerintahan yang demokratis, hingga hak-hak asasi manusia.
(Zuhirna Wulan Dilla)