Investasi ESG dalam IPO Multi Sarana Intan Eduka (MSIE)

JAKARTA - Investasi berkelanjutan atau ESG (Environmental, Social, and Governance) Investment telah ada sejak tahun 1960-an, saat gerakan hak sipil di Amerika Serikat mendorong investor untuk mempertimbangkan faktor sosial dalam keputusan investasi mereka.

Di Indonesia, investasi ESG baru mulai mendapatkan perhatian pada pertengahan 2010-an. Sejumlah tantangan pun muncul dalam implementasi ESG Investment di sektor pendidikan, seperti kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang ESG Investment di kalangan investor dan stakeholder pendidikan, serta kurangnya data dan penelitian tentang dampak ESG Investment di sektor pendidikan.

Baca Juga:

Pemerintah Targetkan Bangun 12.000 Titik Peningkatan Air Irigasi

BACA JUGA:IPO Multisarana Intan Eduka (MSIE) Masuki Masa Bookbuilding, Simak Jadwalnya 

Menjawab tantangan tersebut, PT Multi Sarana Intan Eduka (MSIE) hadir sebagai solusi. Dengan konsep bisnis penyedia properti dan infrastruktur untuk pendidikan, MSIE dapat menjawab tantangan terbesar yang dihadapi lembaga pendidikan saat ini, yaitu masalah permodalan awal khususnya dalam penyediaan tanah dan bangunan berkualitas.

Direktur & Corporate Secretary MSIE Ian Griffin Prawiromaruto mengatakan bahwa MSIE berkomitmen untuk menjalankan usahanya dalam koridor ESG yang baik, salah satunya melalui penerapan dan konversi green building concept yang akan dilakukan secara bertahap di masa mendatang.

BACA JUGA:MNC Sekuritas: IHSG Berpeluang Menguat ke 6.803 

"Dan secara konsiten fokus pada pengembangan infrastruktur di daerah-daerah guna mendukung pembangunan dan penyediaan pendidikan berkualitas di Indonesia," katanya di Jakarta.