JAKARTA - Ini alasan PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). HUMI merupakan anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) milik Tommy Soeharto.
Humpuss Maritim Internasional dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Reliance Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek. Saat ini sudah memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 24 Juli 2023.
Dalam gelaran IPO ini, Humpuss Maritim Internasional menawarkan sebanyak 2,70 miliar atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor.
BACA JUGA:
Perusahaan yang bergerak di sektor angkutan laut ini menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp100 - Rp150 per saham. Dengan harga tersebut, perusahaan mengincar dana segar sebesar Rp270,70 miliar.
Komisaris Utama HUMI AR Sofyan mengungkapkan sejumlah alasan melakukan penawaran umum perdana saham yakni, dalam rangka melaksanakan amanah pemegang saham pendiri untuk memandirikan manajemen HUMI agar berjalan dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik atau good corporate governance.
“Sehingga HUMI Grup mampu tumbuh dan berkembang secara sehat dan berkelanjutan, serta berkontribusi maksimal kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya termasuk kepada bangsa dan negara,” kata AR Sofyan dalam paparan publik secara daring pada Selasa (18/7/2023).
Pelaksanaan IPO perseroan juga dilakukan dalam rangka mendorong manajemen HUMI untuk kreatif dan inovatif dalam merealisasikan visi misi guna mencapai target berkelanjutan.
Dalam hal ini, perseroan berupaya untuk meningkatkan pendapatan, laba, aset, kapasitas kas, serta skala bisnis melalui sejumlah strategi antara lain intensifikasi, ekstensifikasi, integrasi vertikal-horizontal, organik-anorganik.
Untuk mencapai target yang sudah ditetapkan, lanjut Sofyan, perseroan berkomitmen mengembangkan inti bisnis perseroan yaitu jasa penyewaan kapal, jasa pengelolaan kapal, jasa manajemen kapal dan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi anak buah kapal (ABK).
“Kemudian, IPO ini dilakukan dalam rangka membangun keterbukaan informasi kepada masyarakat umum khususnya kepada pihak dalam ekosistem yang berelasi dengan bisnis perseroan, baik pada tingkat nasional maupun internasional,” ujar Sofyan.
Adapun, tujuan lainnya perseroan menjadi perusahaan publik yakni dalam rangka penghimpunan dana atau fundraising guna memperkuat struktur permodalan perseroan dan anak usaha perseroan. Utamanya untuk memenuhi 20-30% porsi ekuitas atas program investasi anak-anak perusahaan pada 2023-2024 mendatang.
“Sedangkan sumber pendanaan investasi selebihnya akan kami biayai dari bank, lembaga keuangan non bank, mitra strategi dan penerbitan surat berharga,” kata Sofyan.
Pelaksanaan IPO juga berdasarkan tujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk turut serta menjadi pemilik perseroan melalui kepemilikan saham publik.
Sementara itu, Humpuss Maritim Internasional membidik pertumbuhan kinerja sebesar 20% pasca mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kami membuat target tahun ini, baik profit maupun aset tumbuh sebesar 20% dan dilihat pada capaian pertengahan tahun ini, kami akan bisa melampaui target,” kata Direktur Utama Humpuss Maritim Tirta Hidayat.
Perseroan menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pertumbuhan tersebut antara lain, dengan mengoptimalkan operasional bisnis di dalam negeri, juga masif menjajaki peluang kerja sama dengan negara lain.
“Saya yakin tahun ini kami bisa menyelesaikan kesepakatan kerja sama antara lain dengan Qatar, Vietnam, Filipina dan Belanda,” imbuh Tirta.
Perihal kinerja, perseroan yang akan mencatatkan sahamnya dengan kode HUMI inii membukukan pendapatan bersih sebesar USD91,53 juta pada 2022, meningkat 37,45% dari tahun 2021 yang sebesar USD66,59 juta. Adapun, pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan dari sewa kapal sebesar USD89,84 juta.
Kenaikan pendapatan juga disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari sewa kapal LNG dengan time charter, pengangkutan minyak sehubungan dengan peningkatan charter hire. Juga, kenaikan atas pendapatan dari sewa kapal atas pengangkutan bahan kimia ke pelanggan.
Sedangkan, laba bruto HUMI pada 2022 juga meningkat 245,82% menjadi USD26,61 juta dari tahun 2021 yang sebesar USD7,69 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan yang terjadi atas perubahan kontrak spot charter menjadi time charter dari salah satu entitas anak, serta kenaikan atas pendapatan dari pengangkutan bahan kimia ke pelanggan
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,353 miliar Waran Seri I atau sebesar 7,5% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200.
Perusahaan mengincar dana segar sebesar Rp270,70 miliar. Adapun, sebesar 10% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, guna memenuhi kebutuhan operasional rutin dan pengembangan Management Information System dan digitalisasi bisnis proses perseroan.
Sementara, sisanya akan digunakan untuk memperkuat modal dalam rangka pengembangan usaha entitas anak perseroan dengan rincian, sekitar 36% dialokasikan kepada PT PCS Internasional, sekitar 14% dialokasikan kepada PT OTS Internasional, sebesar 26% dialokasikan kepada PT Humpuss Transportasi Curah, sebesar 14% akan dialokasikan kepada PT MCS Internasional dan sekitar 10% akan dialokasikan kepada PT ETSI Hutama Maritim.
Sebagai informasi, berdasarkan prospektus, dominasi saham HUMI dimiliki oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) sebesar 89,99% atau sebanyak 13,80 miliar, kemudian PT Humpuss Transportasi Kimia sebesar 1,5 miliar saham atau setara 10% dan Koperasi Karyawan Bhakti Samudra sebesar 0,002% atau sebanyak 330.000 lembar saham.
Setelah melantai di bursa, HITS akan menggenggam saham sebanyak 71,99%, PT HTK sebesar 8%, koperasi karyawan 0,002% dan masyarakat sebesar 15%.
(Dani Jumadil Akhir)