Dia menambahkan OTT tidak seharusnya menjadi sebuah kebanggaan, karena justru hal itu menjadi indikasi adanya celah korupsi.
Menurutnya, yang kerap luput dari perhatian publik adalah besarnya anggaran yang bisa dihemat dan diselamatkan berkat sistem pencegahan oleh KPK.
"Lihat penghematan, pajak kita naik 47 sekian persen. KPK itu terlibat mengaudit semua, itu hitung dong, itu berapa ratus triliun yang dihemat. Itu tidak dikerjakan oleh kantor saya sendiri, saya hanya mengorganisir semua, termasuk di dalamnya KPK," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)