JAKARTA – Elon Musk bisa digugat setelah mengganti logo Twitter menjadi X. Hal ini dilakukan Elon Musk pada Senin 24 Juli 2023.
Dalam sejumlah twit-nya, Elon Musk menunjukkan ketertarikannya terhadap logo X. Dia menambahkan desain logo X akan menjadi representasi semua orang.
“Mencerminkan ketidaksempurnaan dalam diri kita semua, yang membuat kita unik,” tulis Elon dalam sebuah twit.
Namun pilihan Elon Musk menggunakan X ternya sudah digunakan dan tercatat dalam hampir 900 merek dagang, hanya di Amerika Serikat.
Pengacara Merek Dagang Josh Gerben mengungkapkan, luasnya penggunaan X dalam merek-merek dagang berkemungkinan sangat besar menyebabkan layangan gugatan pada perusahaan yang dulunya Twitter.
"Ada 100% kemungkinan bahwa Twitter akan disuakan atas hal ini oleh seseorang," ucap Gerben, dilansir dari Reuters, Rabu (26/7/2023).
Jika penggunaan logo X ini terbukti menyebabkan kebingunan konsumen, pemilik merek dagang lain yang merasa dirugikan bisa mengajukan gugatan atas pelanggaran terkait. Dampaknya bagi Twitter bisa berupa ganti rugi finansial hingga larangan mutlak penggunaan logo tersebut.
Perusahaan-perusahan besar lainnya seperti Microsoft dan Meta, ternyata termasuk salah satu di antara perusahaan lain yang telah memiliki merek dagang X itu. Microsoft sudah sejak 2003 merilis sistem video game yang dinamakan Xbox.
Sementara saat Meta dipublikasikan oleh Mark Zuckerberg pada 2019 lalu, logonya menyerupai huruf X yang berwarna biru-putih. Adapun sampai saat ini Meta dan Microsoft belum terlihat akan melakukan gugatan terhadap logo X-nya Twitter dalam waktu dekat.
Kejadian seperti ini sudah pernah terjadi dalam kasusnya Meta. Mereka menghadapi gugatan merek dagang yang diajukan tahun lalu oleh perusahaan investasi Metacapital dan perusahaan virtual reality MetaX. Lalu menyelesaikan gugatan terkahir terkait logo baru yang berbentuk simbol tak terhingga.
Pengacara Merek Dagang dari perusahaan hukum Loeb & Loeb, Douglas Masters, memberi catatan "Mengingat sulitnya melindungi satu huruf, terutama yang populer secara komersial seperti 'X', perlindungan dari Twitter kemungkinan akan terbatas pada grafis yang sangat mirip dengan logo X mereka," kata Douglas.
Sulitnya melindungi merek dagang atas satu huruf ‘X’, membuat Douglas menganggap Twitter kemungkinan hanya akan melindungi desain logo yang terlihat serupa secara visual dengan logo mereka saat ini.
(Feby Novalius)