JAKARTA - Prospek harga properti atau rumah di wilayah Jakarta Timur bisa makin mahal. Hal ini didukung segera beroperasinya LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada pertengahan Agustus 2023.
Sebab, proyek infrastruktur transportasi menjadi daya tarik bagi konsumen, khususnya transportasi umum yang menghubungkan kawasan hunian dengan pusat kota. Kehadiran LRT Jabodebek dan KCJB menjadi berkah bagi area hunian yang dilintasi sarana transportasi umum tersebut.
"Salah satu area yang prospektif di lintasan LRT Jabodebek dan KCJB adalah perkembangan ke arah Timur dan Selatan dari Jakarta," kata Country Manager Rumah.com Marine Novita dalam risetnya, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Report kuartal II-2023, Jakarta Timur mencatat median harga (m²) hunian terendah di wilayah DKI Jakarta yaitu sebesar Rp8.072.289, sehingga menjadikan area ini sangat prospektif bagi yang akan membeli hunian di wilayah DKI Jakarta.
Menurut data, dibandingkan wilayah DKI Jakarta lainnya, area Jakarta Timur memang mencatat median harga (m²) hunian terendah selama ini.
Pada kuartal I-2018, tercatat median harga (m²) masih di angka Rp13.930.000, sementara wilayah lainnya di DKI Jakarta sudah di atas angka Rp20.000.000. Terakhir pada kuartal I-2023 median harga (m²) sebesar Rp18.072.289 yang merupakan kenaikan tipis 0,3% secara kuartalan dan naik 4,9% secara tahunan.
Sementara itu jika dirinci, median harga (m²) rumah tapak di Jakarta Timur tercatat sebesar Rp.18.181.818 pada kuartal I-2023 atau naik tipis 0,3% secara kuartalan dan naik 4,9% secara tahunan. Sedangkan median harga (m²) apartemen di Jakarta Timur tercatat sebesar Rp16.250.000 pada kuartal I-2023 atau turun 1,8% secara kuartalan dan naik 1,5% secara tahunan.
Marine menguraikan bahwa dari sisi suplai, indeks suplai hunian Jakarta Timur pada kuartal I-2023 naik sebesar 1,8% secara kuartalan namun secara tahunan justru mengalami penurunan tipis sebesar 1,0%. Jika dirinci lagi, indeks suplai rumah tapak Jakarta Timur pada kuartal I-2023 naik sebesar 2,2% secara kuartalan namun secara tahunan turun sebesar 1,3%.
"Sedangkan indeks suplai apartemen Jakarta Timur pada kuartal I-2023 turun sebesar 6,8% secara kuartalan namun secara tahunan naik sebesar 4,3%. Penurunan suplai apartemen di Jakarta Timur juga seiring dengan rendahnya permintaan apartemen area Jakarta Timur di mana hanya sebesar 5% dari keseluruhan permintaan apartemen di DKI Jakarta," katanya.
Sekadar informasi, LRT Jabodebek lintas Cibubur akan memiliki 6 stasiun di area Jakarta Timur yaitu Stasiun LRT Cikoko, Stasiun LRT Ciliwung, Stasiun LRT Cawang, Stasiun LRT TMII, Stasiun LRT Kampung Rambutan, dan Stasiun LRT Ciracas. Sedangkan LRT Jabodebek lintas Bekasi memiliki 4 stasiun di area Jakarta Timur yaitu Stasiun LRT Cikoko, Stasiun LRT Ciliwung, Stasiun LRT Cawang, dan Stasiun LRT Halim.
Sarana transportasi umum LRT Jabodebek yang ditargetkan akan beroperasi resmi pada bulan Agustus 2023 ini akan berimbas langsung pada proyek properti yang dipasarkan di sekitar stasiun maupun lintasan transportasi publik lainnya.
LRT Jabodebek diperkirakan akan bisa mendorong pengembangan properti di area sebelah Timur dan Selatan Jakarta. Hal ini mengingat Presiden Joko Widodo sudah mengamanatkan kepada Kementerian Perhubungan untuk melanjutkan pembangunan LRT Jabodebek lintas Cibubur akan diperpanjang sampai Kabupaten Bogor dan LRT Jabodebek lintas Bekasi akan diperpanjang sampai Kabupaten Karawang. Saat ini Kementerian Perhubungan sedang melakukan feasibility study (FS) dan design engineering detail (DED).
(Feby Novalius)