Gawat! 80 Juta Pekerjaan Bakal Hilang
JAKARTA - Pekerja saat ini diminta punya skill atau kemampuan kuat untuk menghadapi ramalan yang menyebut bahwa lebih dari 80 juta pekerjaan akan hilang karena adanya teknologi.
Hal tersebut berdasarkan Future of Jobs Report dari World Economic Forum, yang memprediksi 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh mesin.
BACA JUGA:
Studi tersebut dilakukan International Labour Organization terhadap 5 negara ASEAN, yakni Indonesia, Kamboja, Filipina, Thailand dan Vietnam sebagai penyumbang 80% penyerapan tenaga kerja dunia.
"Artinya kalau kita terlambat, SDM kita tertinggal di revolusi industri ketiga mungkin, jadi yang kita lakukan adalah bagaimana kita mempercepat akselerasi upskilling itu," ujar CEO Daya Dimensi Indonesia, Yuri Yogaswara saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Menurut Yuri, dengan adanya perkembangan teknologi berupa mesin untuk pembelajaran hingga artificial intelligence (AI), sumber daya manusia yang ada harus didorong segi mindset-nya.
"Kita gak bisa lagi hidup di jaman yang stabil, ada volatility dan uncertainty, selalu ada good mindset, always changing, anak cucu kita harus ada mindset itu," ungkap Yuri.
Senada, CEO Dayalima Recruitment Abianti Riana mengatakan, Dayalima Group saat ini sudah mempunyai pelatihan atau assesment secara digital.
BACA JUGA:
"Idealnya untuk membantu generasi muda mengetahui bakat dan minatnya seperti apa, kita perbarui mekanisme nya, sekarang sudah ditemukan mereka menjawab industri yang minatnya," jelas Abianti.
Menurut Abianti, dirinya yang juga merupakan Komisaris di perusahaan BUMN ini, mengerti bahwa dengan adanya krisis kesehatan 3 tahun lalu, SDM seharusnya secara pribadi mampu untuk menyesuaikan diri.
Apalagi dengan perubahan situasi, manusia punya kelebihan untuk belajar.
Dayalima Group telah membantu lebih dari 1.350 organisasi, 120.000 eksekutif, dan profesional dalam merancang dan mengimplementasikan program pengembangan sumber daya manusia yang strategis.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi organisasi, Dayalima merumuskan solusi yang disesuaikan dengan tantangan tersebut.
(Zuhirna Wulan Dilla)
