JAKARTA - Beredar kabar soal berbagai profesi yang akan tergantikan oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ramai dibicarkan di kalangan pekerja.
PwC Asia Pacific Workforce Leader, Norah Seddon mengatakan kesenjangan keterampilan yang terus-menerus dan melebar di kawasan perlu diselesaikan segera.
BACA JUGA:
"Perusahaan yang berpikiran maju harus menjadikan keterampilan sebagai titik fokus dari strategi talenta mereka, mulai dari rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan hingga tunjangan dan kompensasi. Pergeseran strategis ini tidak hanya mengatasi masalah daya tarik dan retensi talenta yang paling penting, tetapi juga mempersiapkan organisasi untuk tuntutan pekerjaan di masa depan," katanya dari keterangan resmi yang diterima, Selasa (1/8/2023).
Ada 44% responden percaya bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka akan mengalami perubahan signifikan dalam lima tahun ke depan dan hanya 48% yang memiliki pemahaman yang jelas tentang caranya.
"Jika karyawan tidak mengantisipasi atau memahami bagaimana persyaratan pekerjaan mereka dapat berubah, mereka mungkin tidak cukup siap untuk masa depan," ucapnya.
Adapun dari data, karyawan di wilayah Asia Pasifik menilai keterampilan seperti kemampuan beradaptasi/fleksibilitas (69%), keterampilan kolaboratif (67%), dan berpikir kritis (66%) di atas keterampilan teknis atau bisnis inti.