Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

92 Juta Pekerjaan Siap Digantikan, RI-Australia Bahas AI untuk Daya Saing Bisnis Masa Depan

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Kamis, 30 Oktober 2025 |14:59 WIB
92 Juta Pekerjaan Siap Digantikan, RI-Australia Bahas AI untuk Daya Saing Bisnis Masa Depan
92 Juta Pekerjaan Siap Digantikan, RI-Australia Bahas AI untuk Daya Saing Bisnis Masa Depan (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia sedang memasuki masa penting menjelang puncak bonus demografi pada 2030. Di saat yang sama, dunia bisnis menghadapi percepatan adopsi kecerdasan buatan (AI) yang mengubah cara organisasi bekerja dan beroperasi. Untuk menghadapi perubahan ini, perusahaan dan lembaga perlu menyiapkan tenaga kerja dengan kemampuan kepemimpinan dan literasi digital yang kuat.

“Organisasi yang ingin tetap kompetitif harus menyiapkan tenaga kerjanya bukan hanya untuk beradaptasi, tetapi juga untuk memimpin perubahan,” ujar Skills Lead Adviser Clarice Campbell dari Katalis, lembaga pelaksana program Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Saat ini, Indonesia-Australia Skills Exchange (IASE) membantu organisasi di Indonesia meningkatkan daya saing bisnis melalui pelatihan bersertifikat internasional yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini. Melalui platform ini, lembaga pemerintah maupun swasta dapat mengakses lebih dari 300 program pelatihan dari 50 lembaga pendidikan Australia, termasuk universitas, TAFE, dan lembaga pelatihan profesional.

“Kami melihat meningkatnya kebutuhan dari perusahaan dan instansi pemerintah untuk membangun kepemimpinan yang tangguh dan kemampuan memahami serta memanfaatkan AI secara strategis. Melalui IASE, kami ingin memberikan akses mudah bagi organisasi di Indonesia terhadap pelatihan kelas dunia yang relevan, praktis, dan siap diterapkan. Investasi pada peningkatan kapasitas SDM bukan hanya melahirkan individu yang lebih kompeten, tapi juga memperkuat ketahanan bisnis dalam jangka panjang," katanya.

Menurut data World Economic Forum (WEF, 2025), sekitar 92 juta pekerjaan di dunia berpotensi tergantikan oleh otomatisasi pada 2030, namun 69 juta peran baru akan muncul di waktu yang sama, menandakan perlunya peningkatan keterampilan dan kepemimpinan yang siap menghadapi era AI. 

Untuk menangkap peluang tersebut, Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar 9 juta tenaga kerja digital-ready pada tahun 2030 (Kominfo, PwC 2024). Survei PwC juga menunjukkan bahwa 76% pekerja di Indonesia merasa peran mereka berubah signifikan dalam lima tahun terakhir, dan 57% lebih memilih perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan dan peningkatan keterampilan.

Perubahan ini menunjukkan pentingnya pelatihan yang praktis, relevan, dan mudah diakses, dengan model pembelajaran yang fleksibel dan inklusif agar menjangkau tenaga kerja di seluruh Indonesia.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement