Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Emas Tertekan Dolar AS dan Keputusan Fitch Ratings

Sri Kurnia Ningsih , Jurnalis-Kamis, 03 Agustus 2023 |07:45 WIB
Harga Emas Tertekan Dolar AS dan Keputusan Fitch Ratings
Harga Emas Turun Hari Ini. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas turun di akhir perdagangan Rabu sehingga memperpanjang kerugian dalam dua hari berturut-turut. Hal ini setelah Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit pemerintah AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun USD3,80 atau 0,19% menjadi USD1.975,00 per ounce. Sebelumnya emas menyentuh level tertinggi di USD1.992,20 dan terendah di USD1.969,10.

Harga emas juga dirugikan oleh dolar AS yang lebih kuat. Indeks dolar terhadap mata uang AS terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,57% ke level tertinggi baru dalam tiga minggu. Indeks dolar telah naik 3,0% dari level terendah 15 bulan pada 18 Juli.

Dolar naik karena investor mengabaikan penurunan peringkat kredit AS oleh Fitch. Di mana Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit AS menjadi AA+ dari AAA.

"Dolar kemungkinan naik lebih banyak sebagai respons terhadap data ekonomi yang terus menguat dan oleh karena itu pasar berpikir bahwa Fed akan terus menaikkan suku bunga," kata Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors, Michael Arone, dikutip dari Antara, Kamis (3/8/2023).

Tidak lama setelah pasar AS ditutup pada Selasa (1/8/2023), Fitch Ratings mengumumkan telah memangkas peringkat kredit pemerintah AS, mengutip perkiraan penurunan fiskal selama beberapa tahun ke depan dan "erosi tata kelola" yang dicontohkan oleh kebuntuan atas kenaikan plafon utang pada Mei.

Fitch telah memperingatkan awal tahun ini bahwa mereka sedang mempertimbangkan penurunan peringkat. Mengikuti keputusan ini, hanya satu dari tiga lembaga pemeringkat utama yang menilai utang pemerintah AS sebagai tingkat atas: Moody's Investors Service. Standard & Poor Global Rating telah menurunkan peringkat AAA untuk AS pada tahun 2011.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement