4. Persaingan Ketat, Ojol Gulung Tikar
Ada beberapa aplikasi ojek online yang tidak lagi beroperasi, terutama di Indonesia. Beberapa aplikasi ini mungkin tidak terdengar asing di telinga, Uber misalnya.
Layanan transportasi yang telah beroperasi sejak 2009 dan berpusat di San Francisco ini harus gulung tikar karena semakin sulit bersaing dengan aplikasi lainnya. Uber telah berhenti beroperasi sejak 2018.
5. Tarif Ojek Online Jadi Pertimbangan
Tersedia banyaknya aplikasi ojol tentu membuat penumpang memiliki lebih banyak pilihan. Mulai dari segi layanan, kenyamanan, hingga tarif yang bisa di dapatkan.
Dengan begitu, para penyedia layanan transportasi online pun berusaha menarik perhatian para penggunanya. Maxim misalnya, menawarkan tarif yang lebih murah dibanding Gojek dan Grab.
(Feby Novalius)