Oleh karena itu, Jarot meminta kepada para Kepala Balai yang ada di daerah untuk bisa seoptimal mungkin untuk memanfaatkan air yang tersisa sebagai dampak dari kekeriangan.
BACA JUGA:
"Irigasi dengan air minum, duluan mana yang kita prioritaskan, adalah air minum. Jadi di lapangan harus bisa memutuskan untuk memprioritaskan, lebih baik tidak makan daripada tidak minum," sambung Jarot.
Lebih lanjut, Jarot menjelaskan saat ini pihaknya juga telah menyiapkan beberapa alat berat untuk mengantisipasi dan mobilisasi air dari daerah yang masih cukup air ke daerah yang kurang.
Seperti 297 unit mobil tangki, 172 unit excavator, 102 unit amphibious excavator, 42 unit mobile pump, 26 unit alat bor, 17 unit truck trailer, 132 unit dump truck, 5 unit mobil pickup, 146 unit mesin pompa.
"Misalnya daerah mana yang kekeringan, kirim pakai mobil tangki, atau datangkan alat bor. Kita masih punya waktu untuk membantu masyarakat," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)