“Karena Vietnam adalah pengekspor biji kopi secara global, negara tersebut memberlakukan bea masuk yang sangat tinggi untuk mengimpor biji kopi ke Vietnam.
Karena rantai kopi asing cenderung menggunakan biji arabika impor, dan bukan biji robusta biasa yang diproduksi di Vietnam, hal ini meningkatkan biaya secara signifikan bagi pemain asing mana pun.” kata Sean T Ngo.
“Biaya yang lebih tinggi berarti harga eceran kopi yang lebih tinggi bagi konsumen, yang akan mendorong banyak orang Vietnam beralih ke merek lokal.” lanjutnya.
Selain biaya bea impor yang tinggi, biaya untuk sewa tempat juga dinilai cukup tinggi. Menurut laporan Cushman & Wakefield, sebuah ruang di pusat bisnis Vietnam kini dihargai sekitar USD 119 per meter persegi.