JAKARTA - Presiden Jokowi mengumumkan pemerintah mematok harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada USD80 per barel dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2024.
"Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 625 ribu barel per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari," jelas Jokowi saat menyampaikan Pidato Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2024 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023).
Hal ini sesuai dengan apa yang diusulkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat rapat kerja (raker) bersama Komisi VII DPR RI pada Juni lalu. Besaran angka tersebut sama dengan APBN Tahun Anggaran 2023.
"Kementerian ESDM mengusulkan asumsi ICP dalam RAPBN TA 2024 sebesar 70-80 dolar AS per barel. Hal itu didasari atas realisasi rata-rata ICP sampai dengan Mei 2023 sebesar 76,41 dolar AS per barel dan cenderung turun," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat rapat kerja (raker) bersama Komisi VII DPR RI pada Juni lalu.
Diungkapkan Arifin, usulan itu juga berdasarkan proyeksi polling Reuters dan Short Term Energy Outlook dari United State-Energy Information Administration-Department of Energy, harga minyak dunia tahun 2024 diperkirakan pada kisaran 69,47-88,01 dolar AS per barel.
Sementara itu, SKK Migas mencatat lifting minyak pada semester I 2023 sebesar 615,5 ribu barel per hari (BOPD). Capaian ini di bawah target APBN 2023 sebesar 660 ribu barel per hari. Kemudian, realisasi salur gas semester I 2023 sebesar 5.308 MMSCFD di bawah target 6.160 MMSCFD.