4. Penerapan Sistem 4 In 1 Demi Tekan Polusi Udara
Sistem 4 in 1 bakal dipilih pemerintah untuk meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek. Jadi mobil yang akan melintas Jakarta utamanya harus berisi empat orang.
Menyikapi rencana penerapan 4 in 1, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai tidak efektif cara tersebut digunakan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di Ibu Kota Jakarta.
“Saya kira 3 in 1, 4 in 1, maupun Ganjil-Genap itu sudah gak efektif lagi," ujarnya saat dihubungi Okezone, Jakarta, Selasa 15 Agustus 2023.
Dengan dibuatnya sistem-sistem tersebut tidak membantu dalam menyelesaikan permasalahan udara dan lingkungan yang terjadi. Dibuktikan dengan masih adanya kemacetan yang menunjukan tingkat pengguna mobil dan motor sendiri yang masih cenderung tinggi juga.
5. Penyebab Kualitas Udara di Jabodetabek Semakin Buruk
Jokowi mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan kualitas udara di Jabodetabek semakin buruk, di antaranya musim kemarau berkepanjangan hingga pembuangan emisi.
"Kemarau panjang selama 3 bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi. Serta pembuangan emisi dari transportasi," katanya.
Faktor lainnya, kata Jokowi, dikarenakan adanya aktivitas industri di Jabodetabek yang menggunakan batubara.
"Dan juga aktivitas industri di Jabodetabek terutama yang menggunakan batubara di sektor industri manufaktur," ungkapnya.
"Kita akan membahas mengenai kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir, kualitas udara di Jabodetabek sangat, sangat buruk," kata Jokowi dalam arahannya.
"Tanggal 13 Agustus 2023, indeks kualitas di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," tambahnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)