Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Emas Akhirnya Naik Setelah 9 Hari Turun Beruntun

Sri Kurnia Ningsih , Jurnalis-Sabtu, 19 Agustus 2023 |08:23 WIB
Harga Emas Akhirnya Naik Setelah 9 Hari Turun Beruntun
Harga Emas Naik Setelah 9 Hari Turun. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas akhirnya menguat di akhir perdagangan Jumat. Kenaikan ini menghentikan penurunan selama sembilan hari berturut-turut atau menjadi penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun.

Harga emas berkilau lagi karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Di mana Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange naik USD1,30 atau 0,07% menjadi USD1.916,50 per ounce.

Dolar AS turun dari level tertinggi dalam dua bulan terakhir, tetapi masih berada di jalur untuk kenaikan minggu kelima berturut-turut karena ekonomi AS yang tangguh menyiratkan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Dolar AS melemah pada perdagangan Jumat, setelah inflasi kawasan euro menunjukkan tanda-tanda pelambatan marjinal. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, terakhir diperdagangkan 0,2% lebih rendah di 103,290.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,18 persen menjadi 103,3831 pada akhir perdagangan.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS juga turun. Hal ini tentu memberikan dukungan pada emas.

Harga emas pun mengakhiri penurunan beruntun terpanjang sejak Maret 2017i. Namun emas masih mengakhiri pekan ini dengan penurunan hampir 1,6%.

Didorong oleh data ekonomi AS yang kuat, indeks dolar AS telah naik 0,7% minggu ini dan sekitar 1,6% sejauh bulan Agustus, memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

"Kenaikan baru-baru ini dalam imbal hasil AS meredam minat investor, di antara investor keuangan spekulatif yang lebih berorientasi jangka pendek dan investor ETF," Analis Komoditas Commerzbank, Barbara Lambrecht, dikutip dari Antara, Sabtu (19/8/2023).

"Dalam kondisi seperti ini, permintaan fisik emas di Asia hampir tidak dapat membantu, dan impor emas China kemungkinan tidak akan menggerakkan harga," katanya.

Perhatian pasar kini beralih ke simposium kebijakan moneter AS di Jackson Hole, Wyoming, minggu depan. Ketua Federal Reserve Jerome Powell diharapkan akan berbicara di simposium.

Jika Powell terlihat mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga lainnya, emas bisa turun "agak lebih jauh," kata Lambrecht, meskipun Commerzbank memperkirakan Powell tidak akan berkomitmen untuk bergerak.

Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 1,80 sen atau 0,08% menjadi USD22,733 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat USD19,40 atau 2,17% menjadi USD915,00 per ounce.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement