JAKARTA - Polusi udara di Jakarta yang kian memburuk menjadi sorotan pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan pun menilai harus ada solusi untuk mengurangi pencemaran undara.
Melansir Instagram milik Luhut, dia menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan polusi udara yang sedang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Akhir tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa polusi udara memicu 6,7 juta kematian prematur setiap tahun. Dampak polusi udara memang jarang dirasakan secara langsung, namun dampak buruknya akan secara jangka panjang memicu penurunan kualitas kesehatan masyarakat, kualitas hidup, hingga meningkatkan beban kas negara,” katanya, Minggu (20/8/2023).
Tidak hanya itu, Luhut juga membahas mengenai beberapa partikel Polutan yang menjadi penyebab salah satu dari 10 penyakit besar yang berbahaya. Karena hal tersebut, menurut Luhut pemerintah jadi harus mengeluarkan anggaran lebih tersendiri.
“Partikel polutan PM 2,5, yang berukuran 2,5 mikrometer inilah yang menjadi penyebab salah satu dari 10 penyakit besar yang dibiayai oleh JKN dan menghabiskan anggaran negara hingga Rp10 triliun,” beber Luhut.
Luhut menyampaikan kalau Ia baru saja melakukan rapat terbatas yang digelar oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan membahas mengenai upaya peningkatan kualitas udara di Jabodetabek. Pada akhirnya, menemukan kesepakatan kalau akan dilakukannya pengendalian emisi yang akan difokuskan terlebih dahulu di 3 sektor.